"Justru di sini (Pemilu 2024), momentumnya. Anak muda yang punya kontribusi besar untuk memilah dan memfilter (menyaring) informasi yang beredar di masyarakat," ujar Mellaz saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Sumbang Suara Kaum Muda dalam Peran Menciptakan Pemilu 2024 Damai yang Bermartabat" di Media Center KPU RI, Jakarta, Jumat.
Baca juga: KPU RI minta Bawaslu tegur parpol kampanyekan politik identitas
Baca juga: KPU RI harap pemilih pemula peduli dalam tahapan Pemilu 2024
Pertama, mereka menelusuri dan memastikan sumber informasi yang ditemukan berasal dari lembaga resmi atau bukan. Selanjutnya, mereka akan mengonfirmasi lebih lanjut informasi tersebut dengan mengecek di media-media arus utama.
"Yang terakhir adalah lapisan terkecil, yakni keluarga, entah bapaknya, ibunya. Mereka berdiskusi saat makan malam bersama," lanjut Mellaz.
Dia menyampaikan dengan kondisi anak-anak muda yang saat ini selektif dalam memilih informasi untuk dipercaya, maka kekhawatiran mengenai situasi di tengah masyarakat pada Pemilu 2024 yang akan memanas karena politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) atau politik identitas menjadi kekhawatiran yang tidak mendasar.
"Memang banyak kekhawatiran, tapi kalau kita lihat konteks anak muda di Indonesia, kekhawatiran itu harusnya tidak lagi punya dasar," ucap Mellaz.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023