Yogyakarta (ANTARA News) - Juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan (79), pada Kamis malam hingga Jumat dini hari tampak melakukan ritual adat Jawa laku lampah mbisu (berjalan membisu) mengelilingi wilayah Pedukuhan Kinahrejo, Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk keselamatan warga dari bencana Merapi. Marijan melakukan ritual adat itu bersama sejumlah warga setempat dan kalangan keluarga serta kerabat dekatnya sebagai wujud permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar penduduk Dusun Pelemsari dan masyarakat DIY terhindar dari bencana Gunung Merapi. Ia bersama para pengikutnya berjalan mengelilingi wilayah Pedukuhan Kinahrejo sebanyak tiga putaran. Setiap putaran jaraknya sekitar lima kilometer, termasuk melewati Pedukuhan Ngrakah dan Kaliadem. Marijan menggunakan pakaian adat Jawa berupa stelan beskap dan kain batik. Ia pun memakai sandal, dan lima orang pengikutnya juga mengenakan pakaian sejenis, sedangkan penduduk yang turut serta berpakaian biasa. Salah seorang pengikutnya tampak membawa satu tombak yang dibungkus kain berwarna merah putih, dan sejumlah pengikut yang lain membawa sebilah keris dibungkus kain putih. Kegiatan ritual tersebut dimulai sekitar pukul 23.00 WIB, dan diawali pembacaan Surat Yaasin di Masjid Al Amin Pedukuhan Kinahrejo. Selain Mbah Marijan, kegiatan di masjid ini juga diikuti sejumlah warga setempat. Pembacaan Surat Yasain berlangung selama satu jam, dimulai sekitar pukul 21.00 WIB. Menurut Lurah Desa Umbulharjo, Bejo Mulyono, kegiatan ritual tersebut biasa dilakukan Mbah Marijan pada setiap malam Jumat. Ia mengatakan, laku lampah mbisu` semacam itu akan dilakukan terus setiap malam Jumat hingga aktivitas Merapi dirasa aman. Lebih dari seratus wartawan berbagai media cetak maupun elektronik, termasuk yang dari luar negeri terlihat meliput kegiatan itu. Bahkan, sebagian dari mereka ikut mengelilingi wilayah Pedukuhan Kinahrejo bersama rombongan Mbah Marijan. Kegiatan ritual tersebut mendapat pengawalan dari sejumlah aparat kepolisian Polsek Cangkringan, Sleman. Sementara itu, Gunung Merapi yang aktivitasnya berstatus `"awas", hingga Jumat dini hari masih tampak mengeluarkan lava pijar dari puncaknya, dengan jarak luncur tiga hingga empat kilometer ke arah barat daya yakni ke hulu Kali Krasak (Kabupaten Magelang, Jawa Tengah) dan hulu Kali Boyong (Kabupaten Sleman, DIY). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006