Jakarta (ANTARA) – Dalam perannya sebagai trade facilitator dan industrial assistance Bea Cukai kembali melakukan asistensi terhadap para pelaku usaha termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kali ini kegiatan dilakukan Bea Cukai di tiga wilayah berbeda, masing-masing di Banten, Semarang, dan Madura.


Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana menjelaskan bahwa terhadap berbagai produk yang berpotensi ekspor di Indonesia, Bea Cukai secara kontinu akan mendukung melalui asistensi, sosialisasi, atau kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, upaya ini dilakukan untuk membantu para pelaku usaha untuk menyelesaikan kendala yang ditemui UMKM dalam menjalankan usahanya.


Di wilayah Tangerang, Kanwil Bea Cukai Banten menggelar asistensi kepada dua UMKM berbeda, yaitu Cartenz Cocoa dan PT Followme Indonesia (14/02). Asistensi ke Cartenz Cocoa dilakukan oleh Bea Cukai terkait rencana perusahaan tersebut untuk melakukan ekspor produk Cocoa Powder (bubuk cokelat) sejumlah 10.5 MT ke India antara bulan Februari atau Maret 2023.


Hatta menjelaskan bahwa asistensi dilakukan dengan membantu Cartenz Cocoa melakukan penelitian perjanjian kerja sama dagang pihak pembeli. “Kami berupaya memastikan terpenuhinya persyaratan administrasi pengajuan dokumen ekspor dan hal-hal lain yang mungkin dapat memastikan tingkat keamanan ekspor tersebut sampai kepada pembeli di negara tujuan.”


Selain ke Cartenz Cocoa, Kanwil Bea Cukai Banten juga melakukan kunjungan ke PT Followme Indonesia. Asistensi kepada PT Followme dilakukan untuk memberikan penjelasan terkait rencana pencacahan/stock opname sesuai Peraturan Dirjen Bea dan Cukai Nomor 24/BC/2022. Selain itu asistensi juga dilakukan dalam rangka membahas rencana perusahaan untuk mengembangkan pasar dan peningkatan kualitas produk.


Sementara Jawa Tengah, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Semarang menggelar asistensi kepada pelaku UMKM di Kabupaten Demak bertempat di Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Demak (10/02). Dalam kegiatan ini Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Semarang dipertemukan dengan para pelaku UMKM dan produk-produknya untuk memberikan penjelasan mengenai prosedur-prosedur ekspor dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum ekspor.


Selanjutnya, Bea Cukai Madura bersama Bank Syariah Indonesia, PT Pos Indonesia dan salah satu UKM binaannya Sila Boutique Batik melakukan silaturahmi ke Ponpes Al-Amien di Pemekasan (14/02). Kunjungan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan potensi Ponpes di Madura yang saat ini menjadi produsen produk-produk seperti makanan, air mineral dalam kemasan, minuman khas daerah, bakery, pastry, dan sebagainya.


“Ini adalah upaya untuk mengenalkan produk-produk dari Ponpes di Madura kepada masyarakat, dengan harapan akan memberikan dampak yang besar bagi pengembangan produksi dan kondisi perekonomian masyarakat sekitar dan Ponpes,” pungkas Hatta.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023