Azwar Anas saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan saat ini sedang disiapkan proses pemindahan ASN dari 35 kementerian lembaga untuk bertugas di IKN.
"Jadi, sekarang sudah mulai membuat berbagai proses, siapa saja yang akan pindah dari 35 kementerian lembaga sudah kita laporkan berapa persentasenya dari masing-masing kementerian lembaga," katanya.
Menurut informasi, ada sekitar 16.990 orang ASN dan petugas pertahanan keamanan yang rencananya pindah ke IKN di Kalimantan Timur. Para ASN itu berasal dari 35 kementerian lembaga, termasuk kementerian koordinator.
Ia menjelaskan saat ini Kementerian PAN-RB sedang melakukan penyiapan pada tiap kementerian lembaga terkait. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo telah diputuskan ada sekitar 16.990 orang ASN yang akan pindah ke IKN.
"Bapak Presiden telah memutuskan dengan kebutuhan kita sementara sudah diputuskan lebih kurang 16 ribu ASN dan TNI/Polri yang pindah ke sana," ujarnya.
Azwar Anas menambahkan dalam rapat kabinet terakhir juga telah diputuskan adanya penambahan anggaran untuk pembangunan apartemen yang menjadi tempat tinggal para ASN, termasuk TNI dan Polri. Para ASN yang bertugas di IKN akan menempati rumah dinas di apartemen itu.
Pertimbangan untuk membangun apartemen tersebut bertujuan agar ruang terbuka hijau di IKN lebih luas. Selain itu, kawasan IKN juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas berskala internasional, seperti sekolah dan rumah sakit.
"Nanti akan disediakan sekolah, rumah sakit yang bertaraf internasional, kemudian ruang terbuka hijaunya luar biasa luas, jadi udara akan lebih sehat," tambahnya.
Menurutnya, para ASN yang masuk kategori anak-anak muda banyak yang berminat untuk pindah ke IKN. Salah satu alasan anak-anak muda tersebut bersedia pindah adalah adanya penerapan sistem digital di IKN Nusantara.
"Menurut saya bukan sekadar soal pindahnya kantor, tapi soal peradaban. Ada minat anak-anak muda untuk pindah di sana, namun juga ada yang tua atau tua berjiwa muda," kata mantan Bupati Banyuwangi dua periode itu.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023