Jakarta (ANTARA News) - Idris Sardi mengharapkan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) yang hari ini memulai kongres selama dua hari (Kamis-Jumat) untuk membentuk kepengurusan baru setelah beberapa tahun "mati suri", tidak mencontoh para pendahulunya di masa lalu. "Ya, saya berharap Parfi baru tidak mencontoh Parfi yang dulu. Jangan lagi ribut-ributlah," ujar musisi yang dijuluki "si biola maut" tersebut ketika ditemui di sela acara kongres, di Manhattan Hotel, Casablanca, Jakarta. Menurut Idris, dengan adanya kongres untuk membentuk kepengurusan baru, diharapkan organisasi profesi ini dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan film nasional di tanah air, sehingga pada gilirannya dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. "Ya, tentunya kita berharap ke depan Parfi banyak memberi andil bagi perkembangan perfilman nasional," katanya. Ketika ditanyakan perihal keterlibatannya dalam kongres tersebut, Idris Sardi menyatakan bahwa dirinya memang lebih dikenal sebagai musisi, tetapi sebenarnya ia juga tercatat sebagai pemain film. "Loh, saya kan juga main film," katanya, seraya menyebutkan beberapa film yang pernah dibintanginya, termasuk "Jari-Jari Emas". Kongres Parfi yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan yang ke-13, setelah organisasi para pekerja film ini tidak aktif selama lebih dari sewindu. Saat ini Parfi dipimpin oleh Ketua Umum Eva Roosdiana Dewi (periode 2002-2006), yang mengaku tidak ingin mencalonkan diri atau dicalonkan kembali untuk memimpin organisasi tersebut. Sejak dari masa persiapan dua bulan lalu, nama Jenny Rahman selaku ketua panitia kongres tahun ini disebut-sebut sebagai calon kuat, dibayangi-bayangi oleh aktor Soultan Saladin. Mengomentari nama-nama calon ketua umum tersebut, Idris Sardi mengatakan, "Saya tidak mendukung siapa-siapa. Yang penting kepengurusan nanti bekerja baik dan jangan ribut-ribut seperti dulu."(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006