Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyebutkan, Moda Raya Terpadu (MRT) memberi kepastian waktu bagi masyarakat dalam melakukan mobilitas dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalau (MRT) ini sudah berjalan maka itu akan mengubah karakter orang, habitatnya berubah bagaimana cara bertransportasi," kata Heru setelah menandatangani kesepakatan dukungan MRT Timur-Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Untuk itu, ia mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum massal, salah satunya MRT.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah sedang mendorong perbaikan kualitas dan kapasitas dengan penambahan rute. Salah satunya pengembangan Tahap III MRT Timur-Barat dari Balaraja di Banten hingga Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang ditargetkan mulai dibangun pada 2024.

Adanya rencana pembangunan Tahap III itu diharapkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dari daerah penyangga ke Jakarta dan sebaliknya.

Baca juga: DKI dukung percepatan pembangunan MRT Timur-Barat

Di sisi lain, lanjut dia, MRT juga menumbuhkan secara alamiah disiplin masyarakat terhadap waktu.

"Melihat MRT jam berapa awalnya, jam 06.00 misalnya, berarti dia harus disiplin. Kalau dia tidak ada di stasiun jam itu, MRT sudah jalan, berarti nanti disiplin terbentuk secara alami," katanya.

Heru juga mencermati selain menjadi moda angkutan umum massal, adanya MRT memberi dampak ekonomi kepada daerah setempat.

Salah satu sektor yang tumbuh karena adanya MRT adalah properti dan pembangunan kawasan transit yang dilaksanakan dengan menggandeng swasta.

"Itu bisa memberi tambahan masukan nilai Pendapatan Asli Daerah, bukan saja karena ada MRT, tapi juga akan bersemangat, karena pengembang properti akan membangun di sana," katanya.

Meski begitu, tantangan yang harus diantisipasi dalam mengembangkan transportasi umum di antaranya ketepatan waktu antarmoda transportasi.

Baca juga: Menhub sebut trase LRT Velodrome-Manggarai rampung September 2024

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pembangunan MRT Timur-Barat dengan rute Balaraja di Provinsi Banten-Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sepanjang 84,10 kilometer akan diakselerasi.

Ia menyebutkan, proyek itu mendapat dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama senilai Rp160 triliun.

Pemerintah mengestimasi penumpang mencapai 1,2 juta per hari yang dapat diangkut MRT Timur-Barat itu.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023