"Kondisi aktivitas Merapi sepanjang Kamis hingga tengah malam hampir sama dengan sehari sebelumnya, awan panas masih terus terjadi meskipun jumlahnya tidak banyak," ujar petugas itu.

Yogyakarta (ANTARA News) - Kabut sejak Kamis sore hingga Jumat dinihari menghalangi pengamatan secara visual terhadap aktivitas Gunung Merapi yang dilakukan petugas di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Sejak siang hari luncuran awan panas dan guguran lava tidak dapat terlihat sama sekali karena tertutup kabut," kata petugas di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Heru, kepada ANTARA News Jumat dinihari. Sebelum terhalang kabut, dari pos pengamatan di Kaliurang hanya teramati beberapa kali terjadi guguran lava dan luncuran awan panas dalam skala kecil dengan jarak luncur maksimal dua kilometer. Luncuran awan panas dan guguran lava itu mengarah ke hulu Kali Krasak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan hulu Kali Boyong serta Kali Gendol di Kabupaten Sleman, DIY, dan Kali Woro di Kabupaten Klaten (Jateng). "Kondisi aktivitas Merapi sepanjang Kamis hingga tengah malam hampir sama dengan sehari sebelumnya, awan panas masih terus terjadi meskipun jumlahnya tidak banyak," ujar dia. Pada sekitar pukul 00.30 WIB sempat teramati guguran lava pijar yang mengarah ke hulu Kali Gendol. Tetapi kabut masih menghalangi pengamatan, sehingga jarak luncurnya tidak dapat diketahui. Setelah terjadi hujan abu pada Rabu (17/5) sore, sepanjang Kamis menurut dia tidak terjadi lagi hujan abu di wilayah Kaliurang dan sekitarnya. Status aktivitas Merapi hingga Jumat (19/5) dinihari masih "awas". (*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006