Bayangkan jika sebuah rumah tanpa PRT, apalagi mendapat tugas ikut mengasuh anak.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan bahwa pekerja rumah tangga (PRT) merupakan bagian dari membangun keluarga tempat mereka bekerja.

"Jadi, bukan hanya soal mencari nafkah, melainkan ikut membangun keluarga, bagian dari menyejahterakan keluarga tempat dia bekerja. Ini nilai paling penting yang harus dipahami," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/2).

Hal itu disampaikan Gobel saat menerima delegasi koalisi masyarakat sipil yang memperjuangkan lahirnya Undang-Undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

Delegasi yang dipimpin Lita Anggraini dari Jaringan Advokasi Nasional PRT (Jala PRT) beranggotakan wakil-wakil dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Korps HMIWati (Kohati).

Gobel mengatakan bahwa PRT itu bagian dari elemen yang ikut menentukan kesuksesan pembangunan sumber daya manusia. Mereka bukan sekadar memasak, mencuci, dan membersihkan rumah, melainkan yang paling vital adalah mereka ikut membangun kesejahteraan keluarga, menjaga keseimbangan keluarga.

"Bayangkan jika sebuah rumah tanpa PRT. Apalagi, PRT tersebut mendapat tugas ikut mengasuh anak," jelasnya.

Selain itu, kata Gobel, Indonesia selalu menuntut adanya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri, terutama bagi PRT. Namun, di Indonesia justru PRT belum mendapat perlindungan.

"Jadi, lahirnya undang-undang ini akan menjadi contoh bagi negara lain bahwa di negerinya sendiri pun memang dilindungi," katanya menegaskan.

Baca juga: Lestari harap pimpinan DPR segera umumkan jadwal pembahasan RUU PPRT
Baca juga: Perempuan Bangsa desak RUU PPRT segera dibahas agar secepatnya jadi UU

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023