Moskow (ANTARA) - Kremlin pada Kamis mengatakan bahwa Rusia telah berupaya keras untuk mematuhi Perjanjian Minsk di wilayah pendudukan Ukraina, tetapi Moskow menyalahkan perilaku Kiev, Jerman, dan Prancis pada tahap akhir kesepakatan tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi pernyataan mantan pemimpin Jerman, Prancis, dan Ukraina, yang mengatakan bahwa mereka menandatangani Perjanjian Minsk guna memberikan waktu bagi Ukraina untuk memperkuat kemampuan militernya.

Menurut Peskov, tugas utama Moskow dalam penandatanganan kesepakatan tersebut adalah mendorong Ukraina untuk memenuhi kewajiban yang tertuang dalam perjanjian itu.

Namun, pada tahap akhir, Moskow menilai ada "pesimisme" untuk menjalankan perjanjian tersebut karena perilaku Berlin, Paris, dan Kiev, kata Peskov.

"Anda tahu seberapa besar upaya yang dilakukan Rusia dalam jalur negosiasi tersebut untuk mendorong, baik pihak Ukraina, juga Berlin maupun Paris, untuk menerapkan kewajiban-kewajiban yang dibahas oleh para pihak dalam Perjanjian Minsk," katanya.

Perjanjian Minsk adalah sebuah paket dokumen yang bertujuan untuk mengakhiri konflik bersenjata di Ukraina timur.

Perjanjian perdamaian itu ditandatangani pada 15 Februari 2015 di ibu kota Belarus, Minsk, oleh perwakilan Rusia, Ukraina, dan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) dengan kehadiran para pemimpin Jerman dan Prancis, yang bertindak sebagai penjamin pelaksanaan kesepakatan tersebut.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Perundingan Rusia, Ukraina tak berhasil buat terobosan
Baca juga: Menlu Jerman akan ke Moskow pekan depan untuk bahas Ukraina

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023