Medan (ANTARA News) - Dua peneliti dari WHO (Organisasi Kesehatan Ssedunia), Subhash Salunke dan Thomas Grein mengatakan, sampai saat ini belum mengetahui penyebab virus flu burung di Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo,Sumut. Kami datang kemari (Tanah Karo) untuk mengumpulkan bukti-bukti penyebab virus flu burung yang menewaskan enam warga setempat, kata Subhas dan Thomas kepada wartawan di Kabanjahe, Kamis, usai mengadakan pertemuan dengan Bupati Karo DD Sinulingga. Dalam acara tersebut hadir Kapala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Hj Fatni Sulani, Kadis Peternakan Provisi Sumut, Ir A Rahim Siregar, dan Kepala Badan Infokom Provinsi Sumut Eddy Syofian. Kedua pakar dari badan kesehatan dunia itu, mulai Kamis (18/5) terus melakukan serangkaian analisa untuk mengumpulkan bukti-bukti penyebab virus tersebut. Bahkan, dalam mengumpulkan bukti-bukti, kedua tim WHO itu melakukan serangkaian tanya jawab, baik dengan Bupati Karo DD Sinulingga, dr Swara Ginting Direktur RSU Kabanjahe, dan sejumlah para medis di rumah sakit tersebut. Kedua peneliti WHO, juga melihat langsung lokasi ruang inap 6 RSU Kabanjahe, tempat korban pertama flu burung, Fuji Boru Ginting (40). Kedua orang asing itu, juga melihat langsung kondisi ruang 6 yang tidak memilii ventilator, namun mereka mengaku hal itu bukan masalah. Karena penanganan korban flu burung yang dilakukan Pemkab Karo melalui Dinas Kesehatan di daerah itu, dinilai sudah sesuai standar. Subhas menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan atau menyimpulkan penyebab virus mematikan yang mewabah di Kabupaten Karo. Kedua peneliti dari WHO tersebut, mengaku belum bisa memastikan penyebav virus itu, ujarnya. Selanjutnya, ia menjelaskan, mereka hanya bisa memastikan penyebab virus, apabila peta perjalanan virus itu telah rampung dibuat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006