Kegiatan ini sebagai upaya menurunkan harga beras yang masih tinggi sekaligus membantu masyarakat. Apalagi di Kabupaten Madiun saat ini belum datang masa panen.

Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mendistribusikan sebanyak 3 ton beras murah dalam operasi pasar (OP) sebagai upaya menurunkan harga sekaligus menekan inflasi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo mengatakan operasi pasar sembako murah tersebut digelar di Pasar Dempelan, Desa Dempelan, Kecamatan Madiun, dengan menggandeng PT Rajawali Nusindo dan Bulog Madiun.

"Kegiatan ini sebagai upaya menurunkan harga beras yang masih tinggi sekaligus membantu masyarakat. Apalagi di Kabupaten Madiun saat ini belum datang masa panen," ujar Toni di sela kegiatan OP di Madiun, Kamis.

Baca juga: Mengendalikan harga demi keterjangkauan pemenuhan pangan

Tak hanya beras, dalam OP tersebut pihaknya juga menyediakan komoditas lain, seperti minyak goreng yang mencapai 100 karton, mie instan, dan telur ayam ras.

Toni menjelaskan, operasi pasar tersebut juga untuk mengendalikan inflasi dampak kenaikan BBM. Karenanya, bahan pokok tersebut dijual dengan harga di bawah pasaran karena disubsidi oleh pemerintah.

"OP ini juga untuk pengendalian inflasi dalam rangka kenaikan BBM. Jadi ada beras, ada telur, ada minyak goreng, dan mie instan. Harganya, tentunya ini disubsidi kurang lebih Rp3.000 sampai dengan Rp4.000 per kilogram," katanya.

Pada operasi pasar kali ini, beras medium dijual dengan harga Rp8.500 per kilogram atau Rp42.500 per satu kemasan 5 kilogram. Harga ini berada di bawah harga eceran di pasar yang berkisar Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram. Sedangkan minyak goreng dijual dengan harga Rp15.000 per liter.

OP masih terus digelar hingga harga turun. Operasi pasar digelar di tempat yang menjadi acuan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pemantauan inflasi seperti Pasar Saradan, Pasar Singgahan, Pasar Caruban, dan Pasar Pagotan. Sebelumnya OP juga digelar di Pasar Balerejo dengan jumlah sama komoditas yang digelontorkan, yakni 3 ton beras dalam setiap OP.

Baca juga: Satgas di Mataram telusuri penyebab harga beras dan minyak goreng naik

Masyarakat setempat cukup antusias terhadap operasi pasar tersebut. Warga rela mengantre kupon sejak pagi. Masyarakat mengaku senang karena bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

"Alhamdulillah, senang dapat beras murah. Harapannya bisa terus digelar supaya harga bisa segera turun, terlebih sebentar lagi mau bulan puasa," kata seorang warga setempat, Hartati.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023