Gorontalo (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menanggapi dengan serius laporan masyarakat atas dugaan transaksi ilegal penjualan pupuk bersubsidi di daerah itu.

"Kami terus mendalami laporan tentang dugaan transaksi ilegal penjualan pupuk bersubsidi di wilayah Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara. Transaksi diduga ilegal sebab dilakukan bukan kepada petani sasaran penerima subsidi," kata Kapolres Gorontalo Utara AKBP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, di Gorontalo, Kamis.

Langkah cepat penyelidikan dilakukan mengingat alokasi pupuk bersubsidi harus tepat sasaran.

"Kami merespon cepat laporan ini, sebab menjadi salah satu tugas pengawasan kepolisian dalam penyaluran pupuk bersubsidi," katanya.

Ia memastikan penyelidikan penjualan pupuk subsidi tidak tepat sasaran, menjadi salah satu komitmen Polres Gorontalo Utara dalam penegakan hukum di seluruh wilayah tersebut.

"Kami telah ambil alih penanganan dugaan praktik jual beli ilegal pupuk subsidi di wilayah perbatasan. Sebelumnya ditangani Polsek Tolinggula," katanya.

Barang bukti pun telah diamankan, berupa satu unit mobil bak terbuka yang mengangkut pupuk bersubsidi.

Kapolres menegaskan, pihaknya pasti menindak tegas jika dugaan tersebut terbukti benar.

"Masyarakat diharapkan bersabar menunggu hasil penyelidikan. Jika ada oknum yang melakukan tindakan menyalahi hukum karena menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai peruntukan, tentu penegakan hukum wajib diterapkan agar petani tidak terus-terusan dirugikan," ucapnya.

Sebelumnya, pihak Polres mendapat laporan dari Polsek Tolinggula bersama anggota DPRD Provinsi Gorontalo Ance Robot, pada Senin (13/2) sekitar pukul 21.00 WITA.

Mereka berhasil menjaring dugaan praktik ilegal penjualan pupuk bersubsidi. Dugaan tersebut berdasarkan laporan masyarakat terkait adanya transaksi penjualan pupuk bersubsidi milik Usaha Dagang (UD) di Desa Papualangi, Kecamatan Tolinggula.

"Diduga pupuk bersubsidi untuk wilayah Desa Papualangi, akan dijual ulang ke Kecamatan Palele, Sulawesi Tengah. Kita terus dalami dugaan ini," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Gorontalo Utara Asrin Menu mengatakan pihaknya juga telah menurunkan tim untuk melacak dugaan tersebut.

"Diduga transaksi ilegal penjualan pupuk subsidi ini terjadi di tingkat pengecer. Tim sudah turun dan mengumpul informasi dan data di Desa Papualangi," katanya.

Pihaknya pun mempersilahkan proses hukum sebagaimana dugaan penyelewengan temuan masyarakat.
Baca juga: Waka DPD RI minta tingkatkan subsidi pupuk untuk produktivitas petani
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan stok pupuk subsidi untuk Sulawesi hingga Papua

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023