Pemanfaatan air baku Bendungan Logung untuk PDAM diperkirakan 2025

Sementara ini yang tersedia baru bak penampungan menggunakan glass tank yang dibiayai pemerintah pusat

Kudus (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memperkirakan pemanfaatan air baku dari Bendungan Logung untuk suplai air bersih kepada masyarakat dapat dilakukan mulai tahun 2025.

"Kami masih harus menunggu kesiapan infrastrukturnya terlebih dahulu. Sementara ini yang tersedia baru bak penampungan menggunakan glass tank yang dibiayai pemerintah pusat," kata Direktur Teknik PDAM Kudus Yan Leksmana di Kudus, Kamis.

Infrastruktur tambahan yang dibutuhkan, kata dia, water treatment plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air setelah mendapatkan suplai air dari bak penampung.

Selain pengadaan WTP, juga direncanakan beserta penyediaan jaringan instalasi ke pelanggan setelah tahap pertama berupa pembangunan bak penampungan dengan menggunakan glass tank yang memiliki daya tampung air hingga 5.000 liter.

Setelah WTP siap, maka masih perlu dukungan dua tangki penampungan air di Desa Honggosoco dan Terban yang nantinya dialirkan ke sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Bae, Kota, Jekulo dan Mejobo.

Untuk pembangunan WTP, imbuh dia, sudah disiapkan lahan seluas 3.500 meter persegi.

Perencanaan tahun 2019 untuk pembangunan instalasi pengolahan air dari bendungan itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp150 miliaran. Karena perencanaan tersebut sudah lama, tentunya perlu ada penyesuaian lagi.

"Saat ini tengah dilakukan sinkronisasi anggaran untuk diusulkan pada APBN 2024," ujarnya.

Air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung diperkirakan mencapai 200 liter per detik dengan estimasi bisa menambah pelanggan baru hingga 12.000 sambungan rumah. Sedangkan pasokan air baku saat ini masih mengandalkan 65 sumur dalam untuk melayani pelanggan.

Adapun jumlah pelanggan PDAM Kudus saat ini berkisar 50.400 pelanggan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, yakni Kecamatan Kota, Bae, Dawe, Gebog, Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan dan Jati.