Jakarta (ANTARA) - Industri asuransi nasional diyakini masih berpotensi tumbuh ditopang dengan kapasitas permodalan yang secara umum dalam kondisi sehat.


Direktur Eksekutif Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Erwin Noekman mengatakan pihaknya optimistis industri asuransi masih memiliki potensi besar untuk berkembang ke depan. Peluang pertumbuhan itu diyakininya meski industri asuransi dalam beberapa tahun terakhir dihadapkan pada sentimen negatif akibat sejumlah problem yang dialami perusahaan asuransi.


Dia meyakini industri asuransi nasional masih memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung atau pemegang polis.


“Di industri asuransi dan reasuransi itu, klaim jadi moment of truth bagi industri,” ungkapnya, Selasa (14/2/2023).


Hal itu, jelasnya, tampak dari data keuangan industri secara umum yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berdasarkan data tersebut, Erwin mengatakan sejauh ini industri asuransi jiwa, asuransi umum dan reasuransi secara keseluruhan masih memiliki kapasitas yang memadai untuk membayarkan klaim.


“Kami melihat bahwa industri keuangan ini masih dalam kondisi yang sehat,” ungkapnya.


Secara terpisah, Direktur Teknik PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) Fadlil Iswahyudi mengatakan bahwa sektor asuransi masih menjadi penopang ekonomi nasional. Apalagi, tambahnya, masyarakat semakin sadar mengenai pentingnya asuransi.


“Berasuransi adalah salah satu bentuk dari perencanaan keuangan yang baik. Belajar dari kondisi ketidakpastian atas dampak dari pandemi Covid-19 di mana banyak orang-orang kesulitan untuk menanggulangi keadaan yang datang secara tiba-tiba yang tidak terduga dengan besaran yang tidak kecil,” jelasnya.


Fadlil menjelaskan reasuransi menjadi pendukung bagi industri asuransi nasional. Pasalnya, perusahaan reasuransi berperan dalam menyediakan jasa dalam bentuk pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi.


TuguRe, sebagai salah satu reasuransi di Indonesia, sambung dia, senantiasa menjaga sustainabilitas dengan meningkatkan kemampuan kinerja finansial perusahaan untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi mitra usaha. Hal tersebut tercermin dari laporan keuangan kuartal/IV 2022 yang menunjukkan penguatan cadangan teknis berupa peningkatan aset dan liabilitas.


TuguRe juga membuktikan komitmen kepada mitra usahanya untuk memberikan dukungan pertanggungan ulang terhadap perusahaan asuransi dengan realisasi klaim bruto sebesar Rp1,89 triliun pada 2020, Rp1,41 triliun pada 2021 dan sebesar Rp1,28 triliun pada 2022.


“Kondisi itu diperkuat oleh rating kapasitas keuangan yang stabil sejak 2017 sampai dengan saat ini yakni A+ (idn); outlook stabil yang diterbitkan oleh Fitch Ratings Indonesia,” ungkapnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023