Menurut perkiraan cuaca, hujan masih sering terjadi pada waktu malam, dini hari, dan pagi hari, dengan intensitas ringan sedang maupun lebat
Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau tujuh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) waspada potensi bencana hidrometeorologi beberapa hari ke depan.
"Menurut kajian fenomena yang berada di atmosfer, hujan masih sering terjadi sampai dengan 20 Februari di provinsi ini," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan tujuh daerah di Sulteng waspada potensi hidrometeorologi yakni Kabupaten Buol, Parigi Moutong, Tolitoli, Tojo Una-una, Sigi, Poso, dan Morowali Utara.
Oleh karena itu masing-masing pemerintah daerah (pemda), kata dia, perlu melakukan langkah antisipasi, khususnya pada pemukiman penduduk di kawasan bantaran sungai maupun di sekitar lereng gunung.
Sebab, lanjutnya, tanah yang basah diguyur hujan berhari-hari sangat berpotensi lepas atau longsor, karena daya rekat semakin berkurang sehingga tanah menjadi jenuh.
Baca juga: BMKG ingatkan tiga daerah di Sulteng siaga dampak hujan lebat
Apalagi wilayah-wilayah yang memiliki riwayat bencana hidrometeorologi, menurutnya, kemungkinan bencana bisa berulang bila tidak dilakukan antisipasi, salah satunya memperbaiki alur alam yang sudah dipenuhi sedimentasi.
"Menurut perkiraan cuaca, hujan masih sering terjadi pada waktu malam, dini hari, dan pagi hari, dengan intensitas ringan sedang maupun lebat," ucapnya.
Menurut BMKG, durasi hujan pendek 30 hingga 60 menit dan durasi panjang 69 menit ke atas masih memungkinkan terjadi, tergantung kondisi cuaca karena daerah ini masuk daerah non zom sehingga perubahan cuaca sangat cepat
Ia juga mengimbau bagi pengendara yang melintas di jalur pegunungan pada siang maupun malam hari supaya tetap berhati-hati dan waspada, karena jalur-jalur tersebut sangat berpotensi longsor saat musim hujan.
Baca juga: BMKG: Hujan di Sulteng tidak merata karena masuk daerah "non zom"
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023