Amali mengungkapkan penggunaan TMC ditujukan untuk mengantisipasi cuaca buruk. Pelaksanaannya dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"BRIN dan BMKG akan melakukan berbagai persiapan dan itu juga dilakukan saat acara-acara besar, terakhir seperti di G20,” kata Amali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kementerian/lembaga terkait juga terus berupaya menguatkan koordinasi agar Indonesia sukses bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan F1 Powerboat.
“Kami semuanya bekerja sama dan berusaha agar orang yang menonton merasa nyaman dan terlayani dengan baik. Semoga tidak hujan,” kata Amali.
Amali sebagai Ketua Panitia Penyelenggara F1 Powerboat di Danau Toba juga mengungkapkan bakal ada tes terlebih dahulu sebelum pebalap dunia adu cepat. "Pelaksanaan test event dilakukan dua hari sebelum ajang bergulir," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Bupati Toba Poltak Sitorus mengatakan ada beberapa hal teknis yang harus dilakukan menjelang F1 Powerboat, misalnya mengatur keberadaan kapal yang bersandar berdekatan dengan arena lomba.
“Kami sudah pindahkan ke kawasan Lumban Gaol termasuk kapal para pedagang. Sampah-sampah yang masih ada di area lomba juga segera dibersihkan,” kata Poltak.
Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R. M. Manuhutu menyoroti akses menuju arena.
“Perlu adanya penertiban tempat menonton yang tidak sesuai aspek keamanan. Kami juga berharap cuaca saat pelaksanaan nantinya bisa cerah. Begitu juga dengan aspek kebersihan. Kami ingin kebersihan ini selalu terjaga, perlu adanya imbauan dan kesadaran dari masing-masing,” katanya.
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023