Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) Edward Omar Sharif Hiariej menutup pelatihan Chair Umpire bertajuk National School Progamme, Rabu.

"Kegiatan ini sebagai penunjang program PP Pelti 2022-2027 yang akan memperbanyak turnamen internasional di Tanah Air. Kami ingin peserta pelatihan ini bisa segera mempraktikkan ilmunya di turnamen mendatang," kata Eddy yang juga Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Dalam kegiatan selama tiga hari yang berlangsung di The Sultan Hotel & Residence Jakarta itu, sebanyak 18 peserta datang dari berbagai daerah di Tanah Air untuk mendapatkan pemahaman tentang seluk-beluk peraturan tenis serta implementasinya di pertandingan.

Sebagai pengajar adalah tutor dari Federasi Tenis Internasional (ITF), Nitin Kannamwar. Wasit asal India yang berkualifikasi Gold Badge Referee itu berpengalaman memimpin turnamen level Grand Slam dan Olimpiade. Nitin juga ITF Officiating Officer untuk wilayah Asia.

National School Programme merupakan jenjang pendidikan dasar dalam karir perwasitan di blantika tenis dunia. Setelah matang dalam praktik lapangan di berbagai turnamen, peserta program dapat direkomendasikan oleh induk organisasi tenis mengikuti Level 2 untuk mendapatkan sertifikasi ITF White Badge Chair Umpire sehingga berhak memimpin pertandingan ITF World Tennis Tour.

"Sudah cukup lama Indonesia tidak menggelar ITF Officiating National School Programme seperti ini," kata Ketua Bidang Pelatih dan Perwasitan PP Pelti Susan Soebakti.

Saat ini, menurut Susan, Indonesia memiliki 11 White Badge, kedua terbanyak di kawasan Asia Tenggara setelah Thailand.

"Kami berharap Indonesia punya tambahan White Badge dalam waktu dekat," ujar perempuan yang juga aktif dalam Komisi Women in Sport National Olympic Committee tersebut.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023