Kuwait fokus diversifikasi ekonomi agar tak lagi tergantung ke minyak

Kuwait juga menginginkan adanya investasi Indonesia di Kuwait, seperti yang dilakukan perusahaan listrik negara (PLN),

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kuwait memiliki sejumlah fokus utama pada tahun ini, salah satunya melakukan diversifikasi ekonomi agar negara di Timur Tengah tersebut tidak lagi memiliki ketergantungan terhadap sumber daya alam berupa minyak bumi.

"Kuwait ingin melakukan penganekaragaman sumber pendapatan yang tidak hanya mengandalkan satu sektor saja. Kalau dulu hanya mengandalkan dari minyak, sekarang ingin menganekaragamkan pendapatannya," kata Kuasa Usaha Kedutaan Besar Negara Kuwait untuk Indonesia Abdullah Yateem al Fadhli saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Al Fadhli mengatakan fokus pemerintah Kuwait lainnya yakni membangun infrastruktur perumahan baru di Kuwait yang akan dilakukan dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut Al Fadhli, Kuwait juga ingin menjauhkan diri dari konflik dan mendukung segala upaya untuk menciptakan ketenteraman di dunia.
Baca juga: Kuwait berharap konflik Rusia-Ukraina berakhir damai

Mengenai hubungan bilateral, lanjut Al Fadhli, pemerintah Kuwait menganggap hubungan bilateral antara Kuwait dan Indonesia sangat memuaskan dan selalu berkembang.

"Hubungan kedua negara sangat baik dan sangat kuat. Pemimpin kedua negara menginginkan adanya peningkatan dan pengembangan di segala bidang, baik di bidang politik, ekonomi dan investasi," katanya.

Al Fadhli juga menjelaskan bahwa pemerintah Kuwait memilik investasi di Indonesia dan ingin meningkatkan investasinya. "Sebaliknya, Kuwait juga menginginkan adanya investasi Indonesia di Kuwait, seperti yang dilakukan perusahaan listrik negara (PLN)," ucapnya.

Menurutnya, Kuwait sedang membuka proyek-proyek pembangunan yang sangat besar dan menginginkan keterlibatan investasi Indonesia.

Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Nasional Kuwait ke-62 tahun ini, Kedubes Kuwait di Jakarta berencana menggelar perayaan pada 22 Februari di salah satu hotel di Jakarta dan akan mengundang sejumlah kedutaan asing serta saudara-saudara di Indonesia.