15 Februari adalah hari pertama kami masuk kantor empat tahun yang lalu setelah 13 Februari kami dilantik sebagai Gubernur

Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau pelaksanaan operasi pasar di Pasar Besar, Kota Pasuruan, guna memastikan stok dan pasokan beras mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayahnya.

Khofifah mengatakan pada pekan ini Jatim telah memasuki musim panen dan pada Maret memasuki panen raya padi.

Untuk itu, pihaknya meminta seluruh pihak terkait mulai distributor beras, Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi) Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras, serta Bulog untuk memaksimalkan distribusi beras kepada masyarakat.

"Alhamdulillah, hari-hari ini Jawa Timur sebetulnya sudah masuk ke musim panen dan seterusnya awal Maret akan memasuki panen raya. Produksinya cukup besar, kita berharap ini akan menjadi penetrasi menuju harga beras kita stabil kembali," kata Gubernur Khofifah yang didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo dan jajaran Forkopimda Kota Pasuruan saat peninjauan operasi pasar, Rabu.

Lebih lanjut, ia mengatakan prediksi produksi beras pada pekan kedua Februari sekitar 40 ribu ton. Sedangkan, prediksi produksi pada pekan ketiga Februari sekitar 60 ton dan pekan keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras.

Kemudian, lanjut dia, pada Maret diprediksi panen raya padi, dengan produksi beras sebanyak 1.050.000 ton beras. Termasuk, pada April diprediksi produksi beras juga di atas satu juta ton beras.

"Ini semua beras ya bukan gabah. Oleh karena itu, pada pekan ini dan pekan depan saya minta tolong distributor memaksimalkan distribusinya. Mohon Perpadi juga memaksimalkan distribusinya. Dan, tentu dari Bulog," katanya.

Meski sudah jelang masa panen raya, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya bersama Bulog, pemkab/pemkot, PT Jatim Graha Utama, Perpadi Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras akan terus melakukan operasi pasar sebagai upaya menstabilkan harga beras di pasaran.

Di Kota Pasuruan, total sebanyak 18 ton beras yang digelontorkan ke pedagang serta masyarakat. Sedangkan, khusus untuk Pasar Besar Kota Pasuruan sebanyak 8 ton.

Dalam operasi pasar ini, beras medium kualitas baik dijual dengan harga Rp43.000 per kemasan 5 kilogram atau Rp8.600 per kilogram.

Harga ini jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium yakni Rp9.450 per kilogram. Sedangkan, harga beras medium yang dijual di Pasar Kota Pasuruan saat ini berkisar Rp11.000 per kilogram.

Terkait operasi pasar, Khofifah kembali menekankan bahwa yang menjadi kebutuhan saat ini adalah pengemasan beras beras 5 kilogram, karena dari Bulog itu kemasannya 50 kilogram.

"Sedangkan, yang kita distribusikan ini kemasan 5 kilogram. Kalau banyak kemas ulang lagi kita bisa lebih banyak lagi mendistribusikan ke konsumen dan pedagang," ucapnya.

Ia menegaskan sirkulasi dan distribusi beras hari-hari ini harus semakin dipercepat, sebab jika ada keterlambatan akan langsung berpengaruh pada harga beras.

"Kemarin, harga beras medium di Kota Pasuruan sempat tembus Rp11.000 per kilogram padahal dua hari lalu sudah sesuai HET Rp9.450 per kilogram. Jadi operasi pasar hari ini kita turunkan untuk konsumen dan siang nanti untuk pedagang berasnya," katanya.

Khofifah berharap di semua lini harganya sesuai HET dan dirinya mengucapkan terima kasih seluruh pihak atas dukungannya terutama untuk Pemprov Jawa Timur.

"Apalagi hari ini, 15 Februari adalah hari pertama kami masuk kantor empat tahun yang lalu setelah 13 Februari kami dilantik sebagai Gubernur. Sekali lagi, terima kasih kawan-kawan semua atas dukungannya," katanya.

Di tempat yang sama, Rofiq salah seorang pedagang sembako mengaku bahwa sejumlah komoditas sembako mengalami fluktuasi harga.

Salah satunya beras yang pada beberapa hari lalu harganya masih di kisaran Rp10.000-11.000 per kilogram saat ini sudah mencapai Rp12.000 per kilogram.

"Harga-harga saat ini naik turun terutama beras. Tidak apa-apa harga naik yang penting barangnya ada. Kalau telur, minyak, harganya masih stabil. Meski naik, angkanya tidak banyak jadi masyarakat masih bisa membeli," katanya.

Pedagang lainnya, Sofyah mengatakan ada kenaikan Rp5.000 pada bawang merah yang sebelumnya harga Rp55.000 per kilogram sekarang menyentuh angka Rp60.000 per kilogram.

"Semoga harganya tidak naik, kasihan kami, para pedagang pasar sepi jualannya," katanya.

Berdasarkan data di Pasar Besar Kota Pasuruan padal 15 Februari 2023, terpantau harga harga beras premium Rp12.200 per kilogram, beras medium Rp11.000 per kilogram, bawang merah Rp25.000 per kilogram, bawang putih sinco Rp22.000 per kilogram, cabe rawit Rp60.000 kilogram, cabe merah besar Rp35.000 per kilogram.

Selanjutnya untuk minyak goreng Minyakita Rp16.000 per liter, minyak goreng curah Rp16.000 kilogram, telur ayam ras Rp27.000 kilogram, gula Rp13.000 kilogram, daging ayam ras Rp32.000 kilogram, dan daging sapi Rp120.000 per kilogram.

Baca juga: Khofifah pertahankan Nawa Bhakti Satya sebagai indeks kinerja utama
Baca juga: Gubernur Khofifah gencarkan operasi pasar stabilkan harga beras
Baca juga: Khofifah: 4.367 ton beras murah terdistribusi dalam sepekan

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023