Jakarta (ANTARA) - Pertamina EP Adera Field, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Sumatera Zona 4 dan beroperasi di bawah pengawasan SKK Migas, berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas dari sumur BNG-D2 (BNG-54) dan BNG-B2 (BNG-55) di wilayah Sumatera Selatan pada Selasa (14/2).
Hasil produksi minyak dari sumur BNG-D2 (BNG-54) sebesar 2.473 barel minyak per hari (barrel of oil per day/BOPD) dan sumur BNG-B2 (BNG-55) sebesar 1.585 BOPD.
Angka tersebut melebihi target produksi untuk kedua sumur, dimana target produksi sumur BNG-D2 (BNG-54) sebesar 458 BOPD (540 persen), dan target produksi sumur BNG-B2 (BNG-55) sebesar 378 BOPD (419 persen), kata General Manager Pertamina Regional Sumatera Zona 4, Agus Amperianto dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Tidak hanya mendapatkan minyak, kedua sumur tersebut juga menghasilkan gas yang melebihi target. Sumur BNG-D2 (BNG-54) menghasilkan gas sebesar 2,54 juta standar kaki kubik (million standard cubic feet per day/MMSCFD) atau 976 persen dari target 0,26 MMSCFD. Sementara sumur BNG-B2 (BNG-55) menghasilkan gas 5.44 MMSCFD atau 326 persen dari target 1,67 MMSCFD.
Agus Amperianto menyampaikan bahwa hasil tersebut merupakan sinyal yang positif bagi realisasi Rencana Kerja (RK) 2023.
"Alhamdulillah, hasil di sumur BNG-D2 dan BNG-B2 membuktikan komitmen perusahaan terhadap upaya pemenuhan energi nasional tidak pernah surut. Kami akan terus berupaya maksimal dalam mancapai target produksi dan menerapkan aspek HSSE yang baik dalam semua aspek kegiatan operasi," ujar Agus.
Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4, Giyatno menambahkan kedua sumur tersebut merupakan hasil kolaborasi tim Subsurface Pertamina dan Subsurface SKK Migas untuk percepatan RK (Rencana Kerja) 2024, melanjutkan keberhasilan dari 3 sumur pengeboran sebelumnya di struktur Benuang, yaitu BNG-B1, BNG-D1 dan BNG-E1 pada 2022.
"Selain melebihi target produksi dan keberhasilan percepatan rencana kerja, perusahaan juga berhasil mengelola biaya pengeboran secara efisien dengan realisasi anggaran 91 persen untuk BNG-D2 dan 90 persen untuk BNG-B2," ungkap Giyatno.
Mendukung capaian pengeboran sumur Benuang ini, Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang telah bekerja keras dan melakukan upaya yang masif, serta dengan cara-cara yang out of the box, untuk menggali potensi produksi dari struktur eksisting di WK PEP area Benuang.
"Realisasi hasil pengeboran dari 2 sumur tambahan BNG-B2 dan BNG-D2 ini menciptakan optimisme awal tahun yg sangat baik. Yang akan dilanjutkan dengan pengembangan struktur Benuang.di tahun 2023, sebagai bagian dari perjuangan mencapai target produksi nasional 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCF gas di tahun
2030,” ujar Wahju.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Anggono Mahendrawan.
“Target produksi migas wilayah sumbagsel juga menjadi bagian dari upaya untuk mencapai target produksi migas nasional, sehingga upaya-upaya peningkatan produksi yang diiringi penemuan cadangan migas baru juga menjadi keinginan kita semua, ini agar menjadi semangat untuk kita dengan dukungan dari pemangku
kepentingan di daerah, sehingga keberhasilan dalam mencapai ketahanan energi merupakan keberhasilan kita semua," pungkas Anggono.
Baca juga: Pertamina EP siapkan dana 2,37 miliar dolar AS untuk investasi di 2023
Baca juga: Pertamina EP Jatibarang genjot produksi migas melalui sumur ABG-017
Baca juga: Pertamina EP temukan cadangan gas 15,72 MMSCFD di PALI Sumsel
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023