Pembiayaan kami sekarang 70 retail consumer, 30 wholesale. Kami akan menuju 35 persen dan 65 persen.
Jakarta (ANTARA) -
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membidik peningkatan penyaluran pembiayaan wholesale dari 30 persen menjadi 35 persen dari total pembiayaan.
“Pembiayaan kami sekarang 70 retail consumer, 30 wholesale. Kami akan menuju 35 persen dan 65 persen,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi seusai Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan BSI mengincar penyaluran pembiayaan jangka panjang ke sektor jasa kesehatan dan telekomunikasi untuk memenuhi target tersebut.
Baca juga: BSI sebut akan dukung ekosistem Islam senilai 300 miliar dolar AS
Sementara itu, untuk meningkatkan sumber pembiayaan yang saat ini berasal dari dana pihak ketiga (DPK), BSI akan mendiversifikasi sumber pendanaan dengan menerbitkan sukuk.
“Kami akan melakukan diversifikasi. Sebagian nanti mungkin dalam bentuk penerbitan sukuk, baik lokal maupun global,” katanya.
Dengan keberadaan cabang BSI di Dubai, Uni Emirat Arab, ia meyakini BSI akan lebih mudah berinteraksi dengan investor di Timur Tengah.
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut BSI didorong untuk lebih banyak menyalurkan pembiayaan wholesale jangka panjang, tidak hanya kepada proyek dalam negeri tetapi juga ke luar negeri.
“Kita ingin terus menyosialisasikan bahwa struktur syariah adalah struktur keuangan yang paling tepat untuk pembiayaan infrastruktur, pembiayaan jangka panjang, terutama untuk proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” imbuhnya.
Baca juga: BSI luncurkan fitur pembiayaan via BSI Mobile
Terkait penerbitan sukuk, menurutnya, hal ini masih rencana awal dengan nilai dan peruntukkan akan disesuaikan dengan permintaan pasar dan kebutuhan proyek pembiayaan jangka panjang Indonesia.
Per Desember 2022, pembiayaan wholesale BSI mencapai Rp57,18 triliun atau tumbuh 15,80 persen secara tahunan dan pembiayaan sindikasi mencapai Rp45 triliun atau tumbuh 13,44 persen secara tahunan.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023