Jakarta, Indonesia, (ANTARA/PRNewswire)- Jam tangan unik yang bernama Time for Decarbonization ini dibuat menggunakan bubuk baja bebas bahan fosil. Produksi pertama dibatasi hingga 20 buah jam tangan, dengan target untuk meningkatkan produksinya pada bulan Mei 2023.
Kotak arloji dibuat menggunakan bubuk baja bebas bahan fosil dari SSAB Oxelösund dan tersedia dalam dua versi berbeda, versi jam tangan otomatis atau kuarsa. Skema warna pelat dan penanda jam serta jarum jam yang besar terinspirasi dari produksi baja SSAB.


"Rasanya sangat menyenangkan bisa ikut serta dalam transformasi yang terinspirasi dari tradisi industri baja kami," kata Ludvig Scheja, salah satu pendiri dan Direktur Kreatif TRIWA. "SSAB menggunakan bahan serbuk baja pada jam tangan yang diproduksi menggunakan teknologi HYBRIT, dan kami merasa sangat bangga bisa menciptakan simbol perubahan ini bersama mereka. Jam tangan unik dari Swedia yang menghadirkan solusi bagi industri yang membutuhkan transformasi."


"Jam tangan ini merupakan produk konsumen pertama yang dibuat menggunakan baja bebas bahan fosil SSAB. Sangat menyenangkan bisa memperluas upaya jangkauan kami ke area baru, meningkatkan basis pelanggan dan peluang kami untuk memitigasi perubahan iklim," kata Johnny Sjöström, kepala divisi Baja Khusus SSAB. "Produk ini juga bersifat unik karena merupakan produk komersial pertama yang dibuat menggunakan serbuk baja dari pabrik Oxelösund kami."


TRIWA didirikan pada tahun 2007 dan merupakan singkatan dari Transforming the Industry of Watches. TRIWA yakin bahwa jam tangan bisa menjadi simbol pernyataan untuk mewujudkan perubahan dan menciptakan jam tangan yang melampaui gaya, tren, dan status, serta memilih untuk menggunakan bahan yang inovatif, bekerja sama dengan organisasi dan duta merek yang peduli untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Dengan misinya "Time for Change", TRIWA sebelumnya telah meluncurkan produk jam tangan Time for Peace yang dibuat dari hasil daur ulang senjata api ilegal dan Time for Oceans yang dibuat dari hasil daur ulang limbah plastik laut.


Pada tahun 2020, TRIWA menyajikan perhitungan jejak karbon atas semua produknya dan mengidentifikasi baja sebagai bahan pencemar terbesar. Dalam mencari solusi yang ada, TRIWA bekerja sama dengan produsen baja asal Swedia, SSAB, dan melahirkan ide Time for Decarbonization.


Industri baja bertanggung jawab atas sekitar 7% emisi CO2 secara global. SSAB telah memimpin dekarbonisasi industrinya dengan tujuan untuk menghadirkan baja bebas bahan fosil di pasar pada tahun 2026. Pabrik percontohan HYBRIT yang dimiliki secara bersama oleh SSAB, perusahaan pertambangan LKAB, dan perusahaan utilitas Vattenfall, telah memproduksi bahan besi spons dengan kandungan hidrogen yang lebih rendah, di mana SSAB mulai memproduksi dan mengirimkan produk bajanya pada tahun 2021.


Source : SSAB


Press Contact


NARAHUBUNG: Kris Chua, kris.chua@ssab.com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023