...harus dikurangi

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan, Indonesia harus mulai mengurangi ketergantungan impor dua kebutuhan pokok nasional, yaitu beras dan kedelai.

"Impor kebutuhan bahan pokok beras dan kedelai harus dikurangi, saat ini kita masih sangat bergantung pada pasokan dari luar negeri," kata Gita usai menghadiri Temu Akbar Alumni Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, di Jakarta, Sabtu.

Khusus untuk beras, Mendag mengatakan, impor komoditas tersebut harus peka terhadap produksi nasional.

Sebelumnya, pemerintah berencana mengimpor beras yang diperkirakan 700 ribu ton untuk menambah stok Bulog menjadi dua juta ton pada akhir tahun 2012.

Menteri Pertanian Suswono pada Jumat (19/10) mengatakan bahwa stok dalam negeri pada akhir tahun dapat mencapai 1,3 juta ton dengan asumsi serapan 3,6 juta ton.

Namun, Gita menjelaskan, rencana impor beras sebanyak 700 ribu ton tersebut belum final karena data yang digunakan masih berupa perkiraan.

"Jika serapan beras di lapangan ternyata lebih bagus dari perkiraan, maka jumlah impor beras tidak akan sebanyak itu," ujar Gita.

Di sisi lain, Gita mengaku prihatin terhadap fakta yang menunjukkan bahwa 70 persen kebutuhan kedelai nasional yang diperkirakan mencapai 2,5 juta ton masih harus dipenuhi dari negara lain.

"Ini menunjukkan bahwa ketahanan dan kedaulatan pangan kita masih sangat rendah, dan masalah pada komoditas kedelai akan menjadi prioritas utama kementerian yang terkait dengan pangan," ujarnya.

Rendahnya produksi kedelai nasional menyebabkan harga komoditas tersebut melambung tinggi, dan menjadi pemicu utama inflasi sebesar satu persen di Jawa Tengah pada September.

(G005/C004)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2012