Empat tahun lalu ponpes di Riau masih 200-an namun saat ini sudah menjadi 400 lebihPekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berupaya mendorong peningkatan kualitas manajemen sebanyak 400 pondok pesantren (ponpes) di daerah itu melalui pengelolaan oleh para pengurus Jam'iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighoh (JP3M) Riau.
"Keberadaan pengurus JP3M Provinsi Riau yang baru saja dilantik dan bergerak dalam bidang dakwah Islam, pendidikan dan sosial itu semoga memperkuat manajemen pesantren," kata Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy di sela pelantikan pengurus JP3M Provinsi Riau oleh Ketua Umum JP3M Pusat, Nyai H. Hanik Maftukhah Afif Al Hafidzoh, di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Al Islami Pekanbaru, Selasa.
Menurut Masrul Kasmi, JP3M didirikan di Pondok Pesantren Darussalam Gondang Limbangan Kendal Jawa Tengah pada 28 Jumadil Awwal 1436 Hijriah atau bertepatan 8 Maret 2016.
Komunitas ini, katanya, menjadi sarana meningkatkan kapasitas perempuan pengasuh pesantren dan mubalighah, memperkuat manajemen pesantren, memperkuat jejaring atau membangun jejaring internal dan eksternal.
"Keberadaan JP3M sekaligus melestarikan tradisi 'ahlu as-sunnah wa al-Jama’ah an-Nahdliyyah' dan tidak berafiliasi pada partai politik apapun dan bersifat independen," katanya.
Ia mengatakan, empat tahun lalu ponpes di Riau masih 200-an namun saat ini sudah menjadi 400 lebih.
"Alhamdulillah, luar biasa perkembangan ponpes di Riau ini. Dari bapak Gubernur Syamsuar juga ada sebuah program yaitu Majelis Quran Riau yang akan dilaunching pada 20 Februari 2023," katanya.
Ia menjelaskan program Majelis Quran Riau ini mencari para qori dan qoriah terbaik, kemudian dilanjutkan untuk mendapatkan sertifikat secara internasional.
"Karena memang mengaji dan belajar Al Quran ini harus bersanad tersambung dari baginda Rasullullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam SAW. Hari ini ada 20 para penghafal Al Quran yang akan mendapatkan sertifikat (sanad). Setelah itu, mereka akan mendapat beasiswa untuk menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di dunia. Ini program yang perlu kita dukung bersama," kata Masrul Kasmy.
Ketua Umum JP3M Pusat Nyai H. Hanik Maftukhah Afif Al Hafidzoh menyampaikan dalam JP3M ini terdapat perempuan pengasuh pesantren, hafidzah, mubalighah, dan perempuan yang eksis dalam masyarakat memperjuangkan "Li I'lai Kalimatillah" (menagakkan kalimah Allah SWT).
"Kami bersepakat untuk mewujudkan JP3M yang berkualitas dengan kompetensi pemahaman keagamaan yang unggul di masyarakat," demikian Nyai H.Hanik.
Baca juga: Wapres ke Pekanbaru meninjau pengolahan sawit di pesantren
Baca juga: Gubernur: Pesantren adalah sarana untuk membangun generasi wirausaha cerdas
Baca juga: Kementerian PUPR membangun deretan pesantren di Riau
Baca juga: Hutama Karya melibatkan UMKM dalam program Pesantren Riau Mandiri Pangan
Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023