Film berjudul "The Trial" itu berisi kompilasi dari ratusan jam rekaman audio visual tentang persidangan para pemimpin junta pada 1985.
Mereka memerintah negara itu dengan kediktatoran selama tujuh tahun dari 1976 hingga 1983, yang menyebabkan sekitar 30 ribu orang tewas atau hilang, menurut organisasi HAM.
Peluncuran film itu bertepatan dengan 40 tahun kembalinya demokrasi di Argentina.
Persidangan itu menjadi satu-satunya momen bagi pemerintah demokratis untuk mengadili para diktator secara besar-besaran, dan menjadi titik balik bagi Argentina.
"Hanya sedikit sekali, atau mungkin tidak ada, masyarakat yang pernah melakukan proses peradilan seperti yang dilakukan Argentina," kata sutradara film itu, Ulises De la Orden (51).
Dia mengaku telah bersusah payah memproses 500 jam rekaman video peradilan kasus tersebut untuk membuat film dokumenter berdurasi hampir tiga jam itu.
Menurutnya, para mantan komandan dan penguasa junta itu masih berpengaruh setelah kekuasaan mereka berakhir.
Dia menambahkan bahwa film dokumenter itu akan lebih mendekatkan sejarah ke generasi muda.
Dia juga mengatakan dirinya berharap karyanya itu dapat menginspirasi proses peradilan yang lain.
"Saya tidak yakin anak-anak muda Argentina tahu banyak tentang apa yang terjadi pada tahun 70-an," jelasnya.
Penayangan perdana film itu di Buenos Aires dihadiri sejumlah hakim dan satu-satunya jaksa persidangan itu yang masih hidup.
Luis Moreno Ocampo, asisten jaksa penuntut dalam kasus itu dan kemudian menjadi kepala jaksa di Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mengatakan film dokumenter itu menyampaikan pesan yang kuat.
Menurutnya, film itu untuk menunjukkan perbedaan yang jelas antara persidangan yang menghormati hak warga negara, termasuk para pelaku kejahatan, dan tindakan keji mereka terhadap warga negara lain dengan pembunuhan dan penyiksaan.
"The Trial" adalah film kedua dalam beberapa bulan terakhir yang menceritakan persidangan para diktator di negara itu.
Film sebelumnya adalah "Argentina, 1985", yang mendapat nominasi sebagai film internasional terbaik di ajang Piala Oscar, setelah meraih penghargaan Golden Globe bulan lalu.
Sumber: Reuters
Baca juga: TRT World akan buat film dokumenter tentang perubahan iklim
Baca juga: Marvel umumkan film dokumenter "Stan Lee"
Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023