Makassar (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Lantamal) mengerahkan Tim Satgas Siaga Bencana untuk ikut membantu mengevakuasi korban banjir di Perumahan Puri Pattene Permai, Kecamatan Pattene, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa.

Asisten Operasi (Asops) Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ahmad Muharram yang juga selaku Koordinator Tim Satgas Siaga Bencana Lantamal VI Makassar turun langsung dengan menyisir kawasan Perumahan Puri Pattene Permai dan sekitarnya.

"Kawasan Perumahan Puri Pattene ini merupakan perbatasan wilayah Kabupaten Maros dan Kota Makassar. Jadi, ada warga Makassar ada juga warga Maros," ujarnya.

Baca juga: Korban bencana banjir di Maros-Takalar, Sulsel dipasok bantuan pemda

Kolonel Ahmad Muharram ikut mengevakuasi korban banjir yang masih bertahan di rumahnya masing-masing dengan menggunakan perahu karet.

Di perumahan itu, banjir cukup parah karena dekat dengan sungai dan saat hujan deras air sungai meluap hingga akhirnya membuat warga harus mengungsi.

Ahmad mengatakan, Tim Satgas Siaga Bencana Lantamal VI telah berhasil membantu mengevakuasi puluhan warga yang terdampak banjir.

Semua warga yang dievakuasi langsung dibawa ke posko pengungsian sementara di Masjid Hadijah perumahan tersebut.

Baca juga: Banjir di jalan poros Makassar-Maros hambat arus lalu lintas

"Selain membantu proses evakuasi, kami juga memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan sehingga warga yang sakit bisa cepat ditangani oleh tim medis dari Lantamal VI Makassar," katanya.

Asops Danlantamal VI juga mengimbau seluruh masyarakat Kota Makassar dan sekitarnya, apabila ada warga yang terkena bencana banjir agar segera menghubungi Tim Satgas Siaga Bencana Lantamal VI Makassar yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Nomor 308 Kota Makassar.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat mengunjungi wilayah banjir mengapresiasi tim dari Lantamal VI Makassar yang selalu sigap saat dibutuhkan.

Baca juga: Warga Maros gunakan masjid-kampus sebagai lokasi pengungsian

"Dengan bersama-sama, semua hal sulit akan mudah. Musibah banjir ini yang terparah selama beberapa tahun terakhir karena air laut juga meluap ditambah intensitas hujan yang memang ekstrem," ucapnya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023