Hari ini hadir mitra dari Bank Indonesia, menurutnya prediksi iklim sangat penting untuk menjaga kestabilan harga dan menjaga inflasi. Kaitan iklim dengan ketahanan pangan, pertanian dan ujung-ujungnya ketahanan ekonomiJakarta (ANTARA) - Badan Metetorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya meningkatkan kapasitasnya dalam bidang prakiraan cuaca, iklim, dan kualitas udara, demi memudahkan masyarakat untuk beraktivitas.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa, mengatakan, peningkatan kapasitas BMKG dalam bidang prakiraan cuaca akan memudahkan aktivitas masyarakat, seperti di bidang pertanian untuk beradaptasi terhadap kondisi cuaca.
"Hari ini hadir mitra dari Bank Indonesia, menurutnya prediksi iklim sangat penting untuk menjaga kestabilan harga dan menjaga inflasi. Kaitan iklim dengan ketahanan pangan, pertanian dan ujung-ujungnya ketahanan ekonomi. Jadi sangat bermanfaat," ujarnya dalam kick-off meeting Proyek INDFIN.
Secara umum, lanjut dia, peningkatan kapasitas BMKG juga dapat menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Baca juga: BMKG-FMI tingkatkan kapasitas prakiraan cuaca hingga kualitas udara
"Tantangan di Indonesia ini semakin kompleks, semakin sulit. Jadi kemampuan untuk terus mengembangkan kapasitas sangat penting," tuturnya.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas BMKG, Dwikorita menambahkan BMKG menjalin kerja sama dengan Finnish Meteorological Institute (FMI).
"Jadi kerja sama ini terkait dengan program pengembangan kapasitas dalam hal penguatan memberikan layanan informasi cuaca, iklim, dan kualitas udara," ujarnya.
Ia mengatakan staf BMKG akan mendapatkan pelatihan secara intensif dalam hal pemodelan numeris untuk prakiraan cuaca dan prediksi iklim. Selain itu, juga untuk mengobservasi kualitas udara dan melakukan prediksi ke depan.
Baca juga: Indonesia-Prancis lanjutkan kerja sama penguatan BMKG
"Harapannya tentunya kapasitas dari staf kami akan semakin meningkat dan yang lebih penting lagi mampu melakukan pengembangan lebih lanjut. Jadi tidak hanya sekedar meningkat skill-nya tapi juga mampu mengembangkan lebih lanjut pemodelan-pemodelan numeris untuk cuaca dan iklim yang diperlukan sesuai dengan kondisi tantangan yang ada di Indonesia," paparnya.
Dwikorita mengemukakan proyek INDFIN merupakan kegiatan kerja sama peningkatan kapasitas BMKG dalam bidang prediksi cuaca, iklim, dan kualitas udara yang akan dilaksanakan selama tiga tahun, mulai 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2025.
Dalam kick-off meeting Proyek INDFIN itu dihadiri oleh Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jukka-Pekka Kaihilahti beserta jajaran tenaga ahli BMKG dan FMI serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga (K/L), BUMN, serta swasta.
"Diharapkan kick off ini dapat menjadi salah satu beneficiaries atas hasil dari Proyek INDFIN," katanya.
Baca juga: Kemenhub kerja sama dengan BMKG dalam pengendalian cuaca ekstrem
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023