New York (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dinilai sudah menyerah sepenuhnya terkait isu kekerasan yang melibatkan senjata api dan mengancam kemampuan AS untuk beroperasi sebagai masyarakat normal.

Seperti dilaporkan oleh portal media lokas AS Cleveland.com, Minggu (12/2), angka kematian harian di AS termasuk isu paling berbahaya saat ini hingga mengubah AS menjadi arena pembunuhan.

"Angka kematian harian akibat kekerasan yang melibatkan senjata api telah mengubah AS menjadi arena pembunuhan, sebuah negara yang jauh lebih berbahaya dibanding banyak tempat yang lebih beradab di planet ini," sebut laporan itu.

Namun, masih menurut laporan media lokal itu, para pejabat terpilih yang hidup dalam ketakutan ekstrem terhadap lobi senjata dan para pengikutnya secara sadar membuat keputusan untuk memberikan toleransi terhadap pembantaian anak-anak.

Hal itu termasuk pula penembakan massal yang hampir setiap hari terjadi dalam kehidupan sehari-hari, menurut laporan tersebut. Para anggota kelas politik mungkin menunjukkan reaksi marah terhadap tudingan itu, tetapi fakta tidak berpihak pada mereka, tambah laporan itu.

Amendemen Kedua Konstitusi AS mengizinkan hak untuk membawa senjata, tetapi tidak menyertakan larangan terhadap undang-undang senjata api wajar.

"Kegagalan ribuan pejabat terpilih-yang sebagian besar merupakan anggota kongres, legislator, dan gubernur negara bagian-untuk melarang akses ke senapan serbu yang digunakan sebagai senjata pemusnah massal warga Amerika, merupakan pengkhianatan yang tidak dapat diampuni terhadap sumpah jabatan mereka," demikian laporan itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023