Saya rasa belum ada keputusan apakah mereka harus kembali ke Indonesia atau tetap berada di TurkiJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan pemerintah belum memutuskan untuk memulangkan 123 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi di Turki, ke Indonesia.
“Karena sekarang berada di shelter KBRI Ankara, yang itu tempatnya cukup jauh dari pusat gempa, saya rasa belum ada keputusan apakah mereka harus kembali ke Indonesia atau tetap berada di Turki,” kata Muhadjir usai menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan pelaksanaan pemberian bantuan RI ke Turki dan Suriah, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Berdasarkan informasi Muhadjir, jumlah WNI tewas akibat gempa bumi di Turki sebanyak dua orang, sedangkan 123 lainnya berhasil dievakuasi ke shelter di KBRI Ankara.
Dia mengatakan dirinya juga belum memperoleh informasi dari Kementerian Luar Negeri apakah WNI yang tewas akibat gempa Turki akan dimakamkan di Indonesia atau di Turki.
Sedangkan untuk santunan bagi keluarga WNI yang menjadi korban meninggal dunia, Muhadjir menyatakan segera melakukan konsultasi kepada Kementerian Sosial selaku penanggungjawab.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Muhadjir, jumlah korban meninggal dunia di Turki sampai saat ini telah mencapai 31.643 jiwa, sementara di Suriah mencapai 4.574 orang.
Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan ke Turki dan Suriah antara lain personel SAR, tim medis, obat-obatan, logistik dan kebutuhan pokok, yang sesuai permintaan atau kebutuhan pemerintah kedua negara.
Bantuan kloter ketiga akan segera dikirimkan termasuk di antaranya pengiriman tim dokter spesialis penyakit menular.
Baca juga: RI kirim bantuan kloter ketiga untuk Turki dan Suriah pada 20 Februari
Baca juga: Retno Marsudi sebut sekitar 500 WNI terdampak gempa Turki
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023