Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, meluncurkan program Generasi Denpasar Digital (Gen Dental) untuk memudahkan bertransaksi dan meningkatkan pemahaman siswa mengenai digitalisasi pembayaran di sekolah
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara meluncurkan program Gen Dental di SMPN 2 Denpasar, Selasa, ditandai dengan penyematan kalung duta digital kepada siswa SMPN 2 Denpasar.
"Launching Gen Dental di SMPN 2 Denpasar ini diharapkan dapat memberikan percontohan dalam melakukan segala jenis transaksi baik di sekolah maupun saat di luar sekolah," ucap Jaya Negara.
Ia mencontohkan pembayaran atau transaksi secara digital dapat dilakukan saat melakukan pembayaran di kantin kejujuran, pembayaran dana komite sekolah serta pembayaran lainnya dengan melakukan scan kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
SMPN 2 Denpasar menjadi proyek percontohan penerapan pembayaran secara digital di sekolah. Pertengahan tahun 2023 ini, ditargetkan 15 SMP Negeri di Denpasar sudah menerapkan pembayaran dengan digital.
Baca juga: BI target 2,3 juta pengguna baru QRIS di Jateng pada 2023
Jaya Negara berharap kolaborasi antara Pemkot Denpasar, Bank BPD Bali dengan kaum milenial SMPN 2 Denpasar yang di sebut Gen Dental dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan pembayaran dengan kanal digital berbasis QRIS ini dengan harapan untuk mendukung transparansi, akuntabilitas, dan kejujuran khususnya di kalangan siswa.
"Kami di pemerintah daerah di Kota Denpasar sudah 100 persen menerapkan pembayaran digital, sekarang kami sasar masyarakat, pelaku UMKM termasuk di sekolah," katanya.
Pihaknya menargetkan, pertengahan tahun 2023 ini 15 SMP Negeri di Kota Denpasar sudah menerapkan pembayaran digital.
Baca juga: Permudah ahli waris, Pemkot Depok pakai QRIS untuk retribusi pemakaman
Selanjutnya akhir tahun 2023 pihaknya akan melanjutkan ke tingkat SMA/SMK di Kota Denpasar. Setelah itu, barulah pihaknya akan menerapkan ke SMP, SMA/SMK swasta di Denpasar.
"Memang ada beberapa gangguan dalam penerapannya seperti terkendala sinyal, atau siswa tidak memiliki perangkat seluler, tetapi kami minimalisir gangguan tersebut. Apalagi saat ini siswa sangat dekat dengan teknologi sehingga tidak banyak kendala," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar AA Gde Wiratama menambahkan, uji coba pelaksanaan pembayaran digital ini telah dimulai sejak November 2022 lalu. Dalam proses uji coba tersebut, pihaknya mengatakan respons siswa sangat baik.
"Ini akan kami imbaskan ke sekolah-sekolah khususnya SMP negeri lainnya untuk mendukung Denpasar jadi kota digital," katanya.
Kepala SMPN 2 Denpasar, Gusti Agung Ayu Made Seniwati mengatakan penerapan pembayaran digital ini tak bisa menyasar 100 persen siswa karena ada siswa yang dengan ekonomi kurang sehingga tidak memiliki ponsel pintar.
Meskipun demikian, pihaknya menilai selama pelaksanaan uji coba di sekolahnya, penggunaan QRIS untuk melakukan pembayaran ini efektif.
Salah seorang siswa SMPN 2 Denpasar I Wayan Mediana Angga Saputra mengatakan penggunaan pembayaran dengan QRIS ini sangat simpel. "Tidak usah bawa uang, yang penting punya saldo bisa menggunakan," kata Angga.
Selain itu, dalam berbelanja juga tidak perlu menunggu atau memikirkan uang kembalian, karena langsung bisa diketik jumlah yang harus dibayarkan.
Selain meluncurkan Gen Dental, Wali Kota Denpasar Jaya Negara juga berkesempatan berbelanja di kantin kejujuran dengan menggunakan QRIS.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023