Mendag yang berbicara dengan topik "Kebijakan Strategis Pemerintah dalam Pengembangan Produk Lokal dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat" menekankan pentingnya peran konsumen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia tahun ini cukup tinggi, lebih dari 6%. Pertumbuhan yang tinggi tersebut tidak lepas dari peran masyarakat yang kontribusi konsumsi domestiknya mencapai 60%,” jelas Mendag.
Selain itu, Mendag menambahkan dengan memilih produk dalam negeri, masyarakat sebagai konsumen telah membantu para pengusaha lokal dalam mengembangkan produk dan usahanya.
Lebih lanjut, Mendag Gita menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan strategis dalam mengembangkan produk lokal, yaitu melalui kebijakan hilirisasi untuk mendorong para pelaku usaha memproduksi barang-barang yang bernilai tambah.
“Kebijakan ini tentunya akan menimbulkan multiplier effects yang positif terhadap masyarakat kita, diantaranya perekonomian akan tumbuh tinggi, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
Kemudian, Mendag juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap keberhasilan kebijakan hilirisasi ini. “Pilihan masyarakat konsumen dalam membeli suatu produk sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Untuk itu, marilah kita mengutamakan membeli produk dalam negeri untuk memajukan industri nasional,” himbaunya.
Menurut Mendag mahasiswa sebagai kelompok konsumen yang well-educated diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memotivasi lingkungannya agar turut menjadi konsumen-konsumen cerdas yang well-informed.
Komunitas yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiah dan Aisiah merupakan sarana yang tepat untuk dijadikan sebagai agen komunikasi, jika dilihat dari eksistensi, fungsi, dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya.
Selain itu, Mendag juga mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas. “Sebagai konsumen cerdas, konsumen harus dapat memilih produk yang sesuai dengan standar, sehat dan higienis, berlabel bahasa Indonesia, serta persyaratan lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” jelasnya.
(*)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012