Jakarta (ANTARA News) - Pembelian oleh para buyers dari negara-negara pasar non tradisional telah mendominiasi transaksi datang di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2012 hingga hari kedua.
“Hingga saat ini, total nilai transaksi dagang TEI telah melampaui USD 106,9 juta yang terdiri dari transaksi barang USD 22,25 juta dan jasa USD 83,95 juta. Transaksi produk barang didominasi otomotif sebesar 16,94%, diikuti bahan bangunan 0,72%, furnitur 0,71%, kulit dan produk kulit 0,59% dan teknologi informasi 0,47%,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami, di Jakarta, Jumat.
Buyers yang paling banyak melakukan transaksi berasal dari negara Nigeria yang mengambil porsi 14,15%, diikuti Viet Nam 1,9%, Filipina 1,18%, Aljazair 0,36% dan Turki 0,35%. Persentase transaksi tersebut menunjukkan bahwa buyers negara-negara non-tradisional banyak yang tertarik dengan produk Indonesia.
Salah satu produk unggulan yang cukup mencuri perhatian buyers antara lain mobil pemadam kebakaran buatan Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana transaksi bisnis dari negara Arab Saudi, Jamaika, Nigeria, Viet Nam dan Filipina.
Buyers dari Zimbabwe juga berminat membeli produk kertas, sedangkan buyers dari Brunei Darussalam dan Kolombia berminat dengan beragam produk spa Indonesia.
Beberapa produk berbasis kreativitas juga mendapatkan perhatian dari para buyers, seperti produk fesyen dan kerajinan. Produk-produk tersebut diincar buyers dari Afrika Selatan, Nigeria, dan Myanmar. Demikian pula salah satu perusahaan furnitur asal Banten telah berhasil membukukan kontak dagang dari buyers Aljazair, Arab Saudi dan Spanyol.
Sebagai bagian dari kegiatan TEI 2012, hari ini dilaksanakan pula kegiatan Diskusi Regional yang menghadirkan Atase Perdagangan, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) sebagai pembicara. Forum diskusi regional ini secara umum membahas upaya perluasan pasar bagi produk dan jasa Indonesia.
Kegiatan tersebut kemudian diikuti oleh Klinik Bisnis untuk memberi kesempatan bagi para pelaku usaha yang ingin berkonsultasi langsung dengan para Atdag, Kepala ITPC dan KDEI. Pada kesempatan tersebut, mereka dapat memperoleh informasi dan advokasi secara detil mengenai peluang dan hambatan dalam memasuki pasar ekspor di masing-masing negara akreditasi.
Kegiatan lain yang menjadi agenda utama TEI ke-27 adalah penerimaan delegasi misi dagang dan business meeting. Hingga hari ini, lebih dari 24 negara telah mengikuti business meeting, antara lain Singapura, Brunei Darussalam, Yordania, Ethiopia, Madagaskar, India, Filipina, Zimbabwe, Afrika Selatan dan Bosnia.
Para delegasi bisnis tersebut menunjukkan minatnya untuk membeli produk kopi, garmen, makanan, rempah-rempah, bahan bangunan dan kosmetik Indonesia.
Sementara itu, pada hari ini rencananya akan dilakukan kegiatan business meeting dengan negara antara lain Thailand, Afganistan, Chili, Pakistan, Iran, Zambia, Kenya dan Nigeria. Selain itu, akan diadakan courtesy call dengan delegasi dari Malaysia, Zimbabwe, India, Mesir, Afganistan dan Afrika Selatan.
(*)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012