Jakarta (ANTARA) - Bursa aset digital, Tokocrypto, mengingatkan pentingnya edukasi kripto untuk mengurangi tingkat stres pada investor aset kripto Indonesia yang relatif tinggi.
"Edukasi akan menambah pengetahuan seseorang, sehingga lebih banyak wawasan terkait kripto. Ini dapat memberikan perspektif pasar yang lebih luas, sehingga mengidentifikasi berbagai opsi strategi investasi," kata Public Relations Tokocrypto Bianda Ludwianto dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan volatilitas pasar kripto dan kurangnya edukasi investasi menjadikan instrumen ini penuh tekanan serta membuat investor melakukan keputusan yang kurang tepat, sehingga biasanya berakhir dengan kinerja yang agak lebih buruk daripada yang dipikirkan sebelumnya.
Baca juga: Pintu luncurkan fitur Lapor Pajak, dorong pengguna bayar pajak kripto
"Kerumitan memasuki dunia kripto mungkin cukup menakutkan bagi pemula. Namun, begitu seseorang mulai paham, dekat dan akrab dengan pasar kripto, pandangannya akan berubah
dan proses investasi meningkat pesat," kata Bianda.
Menurut dia, Tokocrypto selalu memberikan edukasi dengan fokus pada pengembangan dan konten edukasi yang terus relevan sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang tercantum dalam Peraturan Nomor 13 Tahun 2022.
"Kami memiliki fokus membangun konten edukasi yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat. Edukasi kripto bukan hanya untuk generasi Z atau milenial, tetapi segala usia. Kami berusaha untuk mencoba dan memberikan pemahaman tentang dunia keuangan baru ini dan membuka pikiran terhadap peluang investasi alternatif," katanya.
Baca juga: Bappebti tingkatkan literasi masyarakat terkait kripto
Selain itu, Tokocrypto juga memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pengguna dengan membuat fitur stop limit order agar transaksi perdagangan atau trading menjadi lebih nyaman dan aman.
"Fitur Stop-Limit Order yang sangat berguna sebagai sebuah alat pengatur risiko, dan investor sebaiknya menggunakannya untuk menghindari kehilangan yang signifikan. Stop limit berguna untuk membuat pesanan transaksi jual dan memastikan mengambil untung pada saat target transaksi tercapai," kata dia.
Baca juga: Bitcoin dan Ethereum terpantau naik 30 persen pada awal tahun
Sementara, Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan kurangnya edukasi kepada para investor menjadi salah satu faktor penghambat adopsi kripto.
Oleh karena itu, ia mendukung program bulan literasi kripto 2023 yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan melalui Bappebti serta menggandeng 25 pedagang aset kripto anggota ASPAKRINDO yang terdaftar resmi.
"Tujuan utama kami adalah membangun komunitas investasi aset kripto yang besar dengan adopsi yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Ini semuanya dimulai dengan edukasi dan literasi," ungkap pria yang akrab disapa Manda itu.
Menurut dia, aset kripto bukan hanya tentang investasi, karena industri menumbuhkan permintaan akan talenta baru dengan pemahaman tentang blockchain dan kripto, serta keterampilan teknologi khusus.
Sebelumnya, pada 2022, pasar aset kripto tercatat bergetar ke segala arah dengan kapitalisasi pasar kripto turun di bawah 1 triliun dolar AS, dan Bitcoin (BTC) turun 65 persen dari level tertinggi sepanjang masa. Hal ini tentu membuat banyak investor khawatir akan masa depan pasar kripto ke depan.
Sementara itu, situs web data kripto, CoinKickoff, melaporkan Indonesia masuk dalam daftar negara yang memiliki tingkat stres yang tinggi terkait investasi kripto.
Riset ini menganalisa 131 negara dan melakukan pengumpulan data berdasarkan analisis tweet yang diberi geotag untuk tagar dari 50 aset kripto paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar.
Menurut riset bertajuk “Where Are People Most Stressed About the State of Crypto?” Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara yang punya tingkat stres tinggi terkait kripto untuk
kawasan Asia Tenggara.
Salah satu alasannya karena 19,29 persen tweet tentang kripto yang berasal dari Indonesia mengandung sentimen stres. Singapura dan Malaysia menduduki posisi pertama dan kedua dengan masing-masing persentase 24,18 persen dan 20,89 persen.
Baca juga: Mendag sampaikan pentingnya literasi aset kripto
Pewarta: Satyagraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023