Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian segera memusnahkan semua babi, ayam, dan bebek dalam radius satu kilometer dari lokasi terjadinya kasus flu burung di Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), menyusul hasil pemeriksaan Laboratorium WHO di Hong Kong yang menyatakan lima warga Tanah Karo positif mengidap virus flu unggas H5N1."Begitu positif, harus dimusnahkan semua. Pemusnahan akan dilakukan secepatnya begitu positif, dalam minggu ini juga," kata Menteri Pertanian, Anton Apriantono, di Jakarta, Kamis.Anton sebelumnya mengungkapkan bahwa laboratorium di Bogor telah memeriksa sampel dari babi, ayam dan bebek, yang pemeriksaannya dipastikan lagi dengan menggunakan VCR (visual conversion reaction)."Untuk sementara, dari pemeriksaan di Bogor, babi dari 11 sampel, 10 positif. Pada ayam dan bebek juga, nah sekarang kita konfirmasi lagi dengan VCR," ujar Anton.Mentan mengatakan, saat ini langkah-langkah pembersihan di wilayah sekitar Tanah Karo telah dilakukan."Langkah-langkah pembersihan sudah dilakukan, itu sudah Protapnya. Begitu diketahui (positif, red), pemusnahan stemping out di sekitar 1 km di daerah yang terkena," katanya.Ketika ditanya kemungkinan virus flu burung di Tanah Karo itu berasal dari pupuk, Anton mengatakan hal itu masih harus diteliti."Laporan awalnya negatif, tapi masih dikonfirmasi lagi. Tapi untuk sementara negatif," ujarnya.Sebelumnya, Gubernur Sumut Rudolf M Pardede melalui Kepala Badan Infokom Propinsi Sumut Eddy Syofian mengatakan, berdasarkan informasi dari Menko Kesra kepada Gubernur ditengarai penularan virus flu burung berasal dari pupuk kandang di Propinsi Riau.Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (16/5) malam menerima hasil pemeriksaan laboratorium rujukan WHO di Hong Kong yang menyatakan bahwa lima warga Tanah Karo probable flu burung dinyatakan positif mengidap virus avian influenza (AI) H5NI.Mereka yang dinyatakan positif mengidap virus flu burung adalah Roy Karo-Karo (19), Boni Karo-Karo (18), Anta Boru Ginting (29), Brenata Tarigan ( 1,5 tahun).Keempat pasien flu burung yang dirawat di RS H. Adam Malik Medan itu telah meninggal dunia, sedangkan pasien Jones Ginting (25) warga Tanah Karo, saat ini masih dirawat secara intensif di ruangan isolasi RS H. Adam Malik Medan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006