Kemarin belanja pemerintah relatif negatif, kalau didorong, pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dari 5,3 persen
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai lebih dari 5,3 persen secara tahunan atau lebih tinggi dari capaian pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022.
“Kemarin belanja pemerintah relatif negatif, kalau didorong, pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dari 5,3 persen,” katanya dalam webinar BUniverse Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Airlangga mengatakan pemerintah membuat berbagai kebijakan, salah satunya dengan mendorong penerapan aktivitas perekonomian yang rendah karbon melalui perdagangan karbon.
Baca juga: Sektor UMKM hingga industri jadi andalan sumber kemajuan ekonomi 2023
“Di Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) perdagangan karbon dimasukkan ke dalam Bursa Efek Indonesia, kita sedang dalam persiapan ke sana. Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan ditambah khusus untuk menangani perdagangan karbon,” terangnya.
Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga akan dilanjutkan yang diharapkan dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi.
Selain itu pemerintah juga akan melanjutkan hilirisasi komoditas berbasis sumber daya alam (SDA), tidak hanya untuk nikel, tapi juga untuk komoditas lain seperti bauksit dan timah, melalui kebijakan dalam UU P2SK yang memperbolehkan perbankan menyediakan jasa bulion.
Pemerintah juga optimistis pertumbuhan ekonomi dapat diakselerasi dengan penerapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang akan mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global.
“Dengan Perpu ini, kepastian hukum bisa berjalan, peraturan pemerintah yang dilarang untuk dibuat, kita bisa buat lagi,” ucapnya.
Baca juga: Airlangga: Belanja konsumen jadi kunci pertahankan pemulihan ekonomi
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023