Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin, Senin, mengatakan Presiden Iran Ebrahim Raisi melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada Selasa hingga Kamis (16/2), ats undangan dari Presiden China Xi Jinping.
Kunjungan pertama Raisi ke China sebagai pemimpin negara itu akan diisi dengan pertemuan bilateral dengan Xi Jinping untuk bersama-sama merencanakan dan memimpin pengembangan hubungan bilateral serta bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.
Selain itu, Presiden Raisi juga akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China Li Zhanshu.
"China dan Iran memiliki persahabatan tradisional dan ini merupakan pilihan strategis kedua belah pihak untuk mengkonsolidasikan serta mengembangkan hubungan China-Iran," jelas Wang.
China dan Iran menjalin hubungan dengan mempertahankan momentum perkembangan yang solid dalam beberapa tahun terakhir.
Kedua belah pihak secara konsisten memperkuat kepercayaan politik timbal balik, terus meningkatkan kerja sama praktis di berbagai bidang, memelihara komunikasi dan koordinasi yang efektif dalam urusan internasional dan regional, serta secara tegas menjaga prinsip non-interferensi terhadap urusan dalam negeri dan kepentingan bersama negara-negara berkembang.
"China berharap dapat bekerja sama dengan pihak Iran untuk memanfaatkan kunjungan ini sebagai kesempatan untuk mendorong pengembangan yang lebih besar lagi dari kemitraan strategis komprehensif China-Iran; memainkan peran konstruktif dalam meningkatkan persatuan maupun kerja sama negara-negara di Timur Tengah; serta memperkuat keamanan dan stabilitas regional," ujar Wang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023