Manado (ANTARA) - Komisi IX DPR-RI bersama dengan Badan Kependudukan, dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut memberikan bantuan dan edukasi program Bangga Kencana untuk korban banjir serta tanah longsor di Kota Manado, Sulut.
Komisi IX DPR-RI memberi paket bantuan kepada masyarakat dan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil, untuk meminimalisasi angka stunting di Kota Manado agar ke depan menghasilkan generasi unggul dan berkualitas.
Bersamaan dengan penyerahan bantuan dari Komisi IX DPR-RI, Perwakilan BKKBN Sulut melakukan sosialisasi program Bangga Kencana dan pencegahan stunting.
"Terima kasih kepada BKKBN dan Komisi IX DPR-RI atas bantuan yang diberikan," sebut Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulut, Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd di Manado, Selasa.
Data yang dirangkum BKKBN, bencana banjir Kota Manado yang terjadi Jumat (27/1/2023) telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 kelurahan dan sembilan kecamatan.
Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 kepala keluarga atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 kelurahan dan tujuh kecamatan.
Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan, rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk satu tempat ibadah.
Bencana banjir dan longsor memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik, seperti di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 (261 jiwa), Kecamatan Tuminting (50 jiwa), Kecamatan Singkil (460 jiwa) dan Kecamatan Wenang (41 jiwa).
Pemberian bantuan dan Sosialisasi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Program Bangga Kencana dihadiri Ketua Pokja Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Sulut, Ignasius P Worung, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Utara Drs. H Ulyas Taha, M.Pd dan jajaran, Tenaga Ahli Ketua Komisi IX DPR-RI Faisal Pranoto serta para koordinator wilayah dampak bencana banjir.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023