membantu warga terdampak membersihkan material lumpurBondowoso (ANTARA) - Kepolisian Resor Bondowoso, Jawa Timur menerjunkan sebanyak 156 personel untuk membantu penanganan banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen, Senin.
Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko mengatakan anggotanya diterjunkan ke lokasi banjir bandang di Desa Kalisat dan Sempol (Kecamatan Ijen) bergabung dengan personel instansi lainnya membantu warga yang rumahnya tertimbun material lumpur, pasir dan ranting kayu.
"Selain itu juga dari Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) Polda Jatim di Bondowoso, dari TNI, BPBD dan relawan lainnya, yang totalnya semua 587 personel," kata Kapolres Wimboko kepada wartawan saat di lokasi banjir bandang Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Menurut dia, sebanyak 587 personel gabungan itu dibagi di tiga titik lokasi banjir bandang menangani material lumpur, pasir, dan ranting kayu maupun bambu yang menimbun permukiman penduduk di dua desa kawasan lereng Gunung Ijen itu.
"Ratusan personel dibagi di tiga titik untuk membantu warga terdampak membersihkan material lumpur," kata AKBP Wimboko.
Baca juga: Turun ke lokasi, Khofifah cek penanganan banjir bandang di Bondowoso
Baca juga: Gubernur Jatim minta Pemkab Bondowoso siapkan lahan relokasi
Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rachmat mengatakan banjir bandang tahun ini lebih kecil dampaknya bila dibandingkan banjir bandang yang terjadi pada tahun 2020.
"Jadi banjir sekarang ini dampaknya alhamdulillah sedikit, kalau sebelumnya tahun 2020 alirannya di hulu memang dari Gunung Suket, tapi sekarang banjir karena curah hujan yang cukup tinggi," katanya.
Pada Senin (13/2) siang sekitar pukul 13.00 WIB banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu kembali menerjang dua desa di Kecamatan Ijen. Namun, banjir bandang susulan tidak begitu besar seperti sebelumnya dan berlangsung tidak terlalu lama.
Data BPBD Bondowoso menyebutkan di Desa Kalisat tercatat 79 rumah terdampak banjir, dan dua sekolah dasar, kamar mandi umum serta satu mushalla juga tertimbun material banjir.
Sedangkan di Desa Sempol ada 16 rumah yang terdampak banjir bandang termasuk dua bangunan sekolah serta gedung KUA rusak.
Baca juga: Banjir bandang, permukiman warga Bondowoso terendam lumpur 60 cm
Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rachmat mengatakan banjir bandang tahun ini lebih kecil dampaknya bila dibandingkan banjir bandang yang terjadi pada tahun 2020.
"Jadi banjir sekarang ini dampaknya alhamdulillah sedikit, kalau sebelumnya tahun 2020 alirannya di hulu memang dari Gunung Suket, tapi sekarang banjir karena curah hujan yang cukup tinggi," katanya.
Pada Senin (13/2) siang sekitar pukul 13.00 WIB banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu kembali menerjang dua desa di Kecamatan Ijen. Namun, banjir bandang susulan tidak begitu besar seperti sebelumnya dan berlangsung tidak terlalu lama.
Data BPBD Bondowoso menyebutkan di Desa Kalisat tercatat 79 rumah terdampak banjir, dan dua sekolah dasar, kamar mandi umum serta satu mushalla juga tertimbun material banjir.
Sedangkan di Desa Sempol ada 16 rumah yang terdampak banjir bandang termasuk dua bangunan sekolah serta gedung KUA rusak.
Baca juga: Banjir bandang, permukiman warga Bondowoso terendam lumpur 60 cm
Baca juga: Banjir bandang terjang dua desa di lereng Gunung Ijen Bondowoso
Baca juga: BPBD: 316 rumah terdampak banjir bandang Bondowoso
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023