Jayapura (ANTARA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) terus melakukan pemulihan setelah terjadinya banjir lumpur di area tambang yang diakibatkan curah hujan tinggi.
Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Senin, mengatakan sejak Minggu (12/2) malam telah melakukan upaya pembersihan di area terdampak yang meliputi area pabrik pengolahan konsentrat, conveyor, perkantoran, terowongan west gully dan jalan tambang.
"PTFI juga telah mulai melakukan perbaikan terhadap peralatan tambang dan akses jalan tambang yang mengalami kerusakan," katanya.
Menurut Krisnati, produksi harian PTFI mendekati hampir lima juta pounds tembaga dan 5.000 ounces emas namun akibat kejadian banjir lumpur pada Sabtu (11/2) diperkirakan penjualan kuartal pertama 2023 akan lebih rendah dari prediksi yang dikeluarkan pada 25 Januari 2023 sebesar 900 juta pounds tembaga dan 300 ribu ounces emas.
"Sehingga PTFI masih terus melakukan kajian atas dampak dari kejadian itu dan menyiapkan rencana pemulihan untuk melanjutkan operasi," ujarnya.
Dia menjelaskan perkiraan awal aktivitas pabrik pengolahan diharapkan dapat mulai beroperasi kembali pada akhir Februari 2023 diikuti dengan aktivitas penambangan.
"Namun hal ini dapat berubah sesuai dengan hasil kajian yang telah selesai dilakukan tetapi tidak ada dampak terhadap rencana jangka panjang PTFI," katanya lagi.
Dia menambahkan 14 orang karyawan yang sempat tertahan dalam gedung perkantoran telah dievakuasi dengan aman dan saat ini dalam kondisi sehat dan tidak mengalami cedera.
"Saat ini aktivitas penambangan dan pengolahan masih dihentikan sementara untuk proses pemulihan," ujarnya lagi.
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023