Menurut Ali, di sela-sela Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL Tahun 2023, pihaknya terus bekerja sama dengan Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait penanganan kemungkinan terjadinya bencana alam.
"Pernah dikatakan bahwa kalau perang itu masih mungkin, tapi kalau bencana alam itu sudah pasti. Tiap tahun itu pasti terjadi bencana. Untuk itu, kami selalu stand by," kata Ali di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta, Senin.
Dia menuturkan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI AL menjadi salah satu yang selalu disiagakan untuk kebutuhan OMSP. Selain itu, TNI AL juga menyiapkan kapal-kapal terkait untuk kecelakaan laut, termasuk di dalamnya Kapal Bantuan Rumah Sakit (KBRS).
"Makanya, kami tambah kapal RS ini dalam langkah untuk menyiapkan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana dan melaksanakan bantuan sosial maupun bantuan kesehatan. Jadi, tetap kami menyiapkan," tambahnya.
Baca juga: Kasal andalkan kerja sama cegah penyelundupan minerba
Dia merujuk pada KBRS KRI dr Radjiman Widyodiningrat (992) yang baru saja diserahterimakan dari PT PAL Indonesia pada 19 Januari 2023. Kapal setara RS tipe C plus dan disiagakan di satuan Komando Armada (Koarmada) I Jakarta itu, membuat TNI AL kini memiliki tiga KBRS, di mana dua adalah KRI dr. Soeharso (990) dan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991)
Sementara itu, dia juga menyampaikan bahwa TNI AL senantiasa berkoordinasi erat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi dan memengaruhi situasi perairan Indonesia.
Antisipasi itu nantinya dilakukan di daerah-daerah, tergantung pada musim yang berlangsung dan TNI AL, dan bakal menggandeng kantor-kantor BMKG daerah.
"Musim barat misalnya, nanti kami harus umumkan dengan BMKG daerah untuk melarang atau menyarankan kepada para pengguna laut untuk lebih berhati-hati pada musim-musim pancaroba atau musim cuaca buruk," ujar Muhammad Ali.
Informasi serupa juga akan turut diemban dan disebarkan melalui seluruh pangkalan utama TNI AL (lantamal) maupun pangkalan TNI AL (lanal) yang wilayah operasinya terdampak nantinya.
Baca juga: TNI AL bantu Kemenhub atasi keberadaan "pelabuhan tikus"
Baca juga: Kasal perkirakan kapal korvet Bung Karno siap dipakai pertengahan 2023
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023