Beijing (ANTARA) - BEIJING, 13 Februari (Xinhua) -- Seorang penyintas berhasil diselamatkan dari timbunan reruntuhan di Distrik Antakya, Provinsi Hatay, Turkiye, oleh tim penyelamat dari China dan lokal pada Minggu (12/2) sore waktu setempat, 150 jam pascagempa mengguncang wilayah tersebut.

Hingga Minggu (12/2) malam waktu setempat, jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang Turki pada 6 Februari lalu dilaporkan bertambah menjadi 29.605 orang, menurut data resmi.

Ribuan anggota tim penyelamat terus mencari tanda-tanda kehidupan di puing-puing bangunan bertingkat yang luluh lantak akibat gempa. Kendati harapan menemukan korban yang masih hidup kian memudar, tim masih berhasil melakukan upaya penyelamatan yang luar biasa.

Sejak gempa bumi dahsyat dan sejumlah gempa susulan melanda Turki, China telah mengirimkan beberapa tim penyelamat dalam upaya untuk membantu mencari korban selamat. Selesai

Sejumlah anggota tim SAR China melaksanakan operasi penyelamatan di puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Antakya, Provinsi Hatay, Turki selatan, pada 12 Februari 2023. (Xinhua/Shadati)Para anggota tim SAR China memindahkan seorang korban gempa yang selamat di Antakya, Provinsi Hatay, Turki selatan, pada 12 Februari 2023. (Xinhua/Shadati)
Para anggota tim SAR China memindahkan seorang korban gempa yang selamat di Antakya, Provinsi Hatay, Turkiye selatan, pada 12 Februari 2023. (Xinhua/Shadati)Para anggota tim SAR China memindahkan seorang korban gempa yang selamat di Antakya, Provinsi Hatay, Turki selatan, pada 12 Februari 2023. (Xinhua/Shadati)
Para anggota tim SAR China memindahkan seorang korban gempa yang selamat di Antakya, Provinsi Hatay, Turki selatan, pada 12 Februari 2023. (Xinhua/Shadati


Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023