London (ANTARA) - Inggris akan mengevaluasi sistem keamanannya setelah diduga balon mata-mata China menyusup terbang melewati wilayah udara AS awal bulan ini, kata Menteri Pertahanan Ben Wallace.
Amerika Serikat yang mengatakan balon itu diterbangkan China untuk memata-matai AS sudah menembak jatuh balon itu dan setelah itu menembak tiga benda lainnya yang terbang di atas Amerika Utara.
Beijing berdalih balon itu untuk pengamatan cuaca yang keluar dari jalur terbangnya. China menyebut tindakan AS itu berlebihan.
"Inggris dan sekutu-sekutunya akan mengkaji apa arti penerobosan wilayah udara ini terhadap keamanan kami. Perkembangan ini adalah petunjuk lain mengenai betapa ancaman global kian memburuk saja," kata Wallace kepada koran Telegraph.
Menurut laporan koran itu, kajian keamanan itu dilakukan untuk membantu memastikan apakah sistem pengawasan wilayah udara Inggris mesti diubah.
Ketika ditanya soal kajian yang dilakukan Inggris itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menjawab, "Kami sudah menyatakan posisi kami mengenai insiden yang dimaksud. Semua pihak harus melihatnya secara objektif dan berhenti memainkan masalah ini."
Baca juga: Biden anggap insiden balon China bukan ancaman keamanan serius
Balon mata-mata China yang terbang di atas wilayah udara AS pekan lalu itu memicu kemarahan Washington dan menjadi fokus besar dari ancaman diberikan China kepada AS dan sekutu-sekutunya.
Menteri Muda Transportasi Richard Holden mengatakan kepada Sky News pada Senin bahwa balon mata-mata China mungkin saja sudah pernah digunakan di atas wilayah udara Inggris.
"Pemerintah Inggris prihatin dengan apa yang terjadi. China adalah negara yang tidak bersahabat dan kita perlu menyadari hal itu dan cara negara ini bertindak dan berperilaku," kata Holden.
Pemerintah AS pekan lalu menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir sejumlah balon mata-mata China terbang di atas wilayahnya tanpa terdeteksi.
Militer AS telah menyesuaikan radarnya untuk menemukan benda-benda terbang yang berukuran lebih kecil, bergerak lebih lambat, dan berbentuk berbeda dari pesawat dan rudal musuh, termasuk balon.
Baca juga: Misteri dan implikasi insiden balon udara China di AS
Sumber: Reuters
Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023