Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat meninjau langsung gedung perkantoran wali kota, Senin, mengatakan pihaknya telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat untuk melakukan analisa terkait kondisi bangunan yang mengalami kerusakan.
"Dari hasil pantauan gedung pemerintah Kota Jayapura khusus di kantor otonom terjadi pergeseran ke arah depan dan dan ke arah utara," katanya.
Menurut Pekey, meski begitu secara keseluruhan gedung perkantoran masih relatif aman sehingga aktivitas pelayanan bisa berjalan.
Baca juga: PDAM Jayapura bantu tandon dan 1.000 karton AMDK untuk pengungsi
Baca juga: Jayapura terapkan pembelajaran daring selama tanggap darurat
"Akan tetapi kondisi gedung yang mengalami kerusakan perlu didalami kembali dari sisi teknis bangunan sehingga Dinas PUPR akan melakukan kajian lebih detail," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah menginstruksikan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat melakukan pembersihan puing-puing kerusakan bekas gempa yang terjadi agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik.
"Tetapi juga akan memberikan kenyamanan dari sisi psikologis pegawai atau masyarakat yang datang," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang sudah dilayani agar kembali pulang dan tidak berlama-lama di kantor wali kota.
"Ini bertujuan agar tidak menimbulkan kepanikan semua orang jika terjadi gempa susulan dan pintu keluar bisa menjadi titik yang berbahaya karena saling dorong-mendorong," ujarnya lagi.*
Baca juga: Pemkot Jayapura sebut pengungsi gempa bertambah jadi 3.555 jiwa
Baca juga: Untuk darurat gempa Jayapura, BNPB serahkan bantuan Rp1 miliar
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023