"IPM Kota Kendari 2022 di angka 84,51 poin, meningkat 0.36 dari tahun 2021 berada 84,15 poin. Angka itu menempatkan Kota Kendari berada di urutan empat besar nasional atau peringkat pertama di Sultra," kata Asmawa Tosepu, di Kendari, Senin.
Dia juga menyampaikan data tentang angka tingkat kemiskinan turun 0.30 persen dari 4,87 persen tahun 2021 menjadi 4,57 persen tahun 2022 atau yang terendah se Sultra.
"Sementara untuk tingkat pengangguran ada sedikit kenaikan 0,06 persen, dari 5,17 persen tahun 2021 menjadi 5,23 persen tahun 2022. Namun, Kota Kendari tetap terendah se-Sultra," katanya.
Baca juga: Wagub Sitti Rohmi ajak ibu-ibu NTB tingkatkan IPM
Baca juga: IPM Kaltim tahun 2022 naik 0,58 poin
Dijelaskan, IPM merupakan suatu indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
"Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara," katanya.
Selain itu, kata Asmawa, IPM merupakan data strategis yang mencakup ukuran kinerja pemerintah dan salah satu indikator dalam penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
"Kondisi ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Kota Kendari terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu yang ditandai dengan terus meningkatnya IPM Kota Kendari. Sejak tahun 2020, nilai IKM Kota Kendari telah mencapai level kategori 'Sangat Tinggi'," ujarnya.*
Baca juga: Kemenko PMK apresiasi capaian IPM dan Kebudayaan Bandarlampung
Baca juga: BPS: Umur harapan hidup warga Sumbar mencapai 69,9 tahun
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023