Ikan salmon liar Atlantik merupakan unsur penting dalam identitas, kebudayaan, serta ekonomi Norwegia. Namun, populasinya berkurang hingga setengah sejak 1980-an akibat perkembangbiakan salmon Pasifik (dijuluki salmon merah muda atau salmon bungkuk/humpback salmon), spesies invasif yang menyisihkan sepupunya, ikan salmon Atlantik, ketika mencari sumber makanan, serta berkembang biak dalam jumlah masif.
Pada 2021, lewat inisiatif TECH4ALL, Huawei bermitra dengan Berlevåg Jeger-og Fiskerforening (BJFF), asosiasi pemburu dan pemancing di wilayah setempat. Kedua pihak merancang dan menerapkan sistem penyaring berbasiskan AI untuk mencegah penyebaran salmon Pasifik di sungai-sungai Norwegia. Proyek uji coba berlangsung di Sungai Storelva, Berlevåg. Solusi ini memanfaatkan teknologi video di bawah permukaan air dan AI guna mengidentifikasi salmon Pasifik. Sementara, sebuah sistem gerbang otomatis memisahkan spesies invasif pada tangki penampung. Dengan demikian, spesies invasif ini dicegah memasuki di hulu sungai untuk berkembang biak. Sistem tersebut membantu salmon Atlantik dan salmon bintik merah Arktik melintasi sungai dan menyelesaikan siklus perkembangbiakannya.
Selain melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah setempat, kelangsungan hidup salmon liar Atlantik berperan besar dalam industri perikanan Norwegia, sebab gen ikan salmon yang dibudidayakan berasal dari ikan salmon liar.
"Ikan salmon liar Norwegia menghadapi ancaman dari spesies lain, termasuk salmon bungkuk dan salmon hasil budi daya yang lepas ke laut. Sistem pemantauan dengan AI berperan menghentikan ancaman ini dan mempersiapkan pengelolaan sungai pada masa mendatang," ujar Tor Schulstad, Administrator, BJFF.
Setelah platform Ascend dari Huawei menyediakan infrastruktur komputasi bagi solusi tersebut, dua mitra lokal Huawei, yakni Simula Consulting dan Troll Systems, masing-masing mengembangkan algoritma rekognisi dan mekanisme pemilahan otomatis.
"Proyek ini sangat menarik dan memotivasi kami. Simula Consulting berupaya menyediakan deep tech bagi setiap orang. Kami gembira deep tech berperan dalam kehidupan satwa liar," kata Dr. Omar Richardson, Acting Chief Technology Officer, Simula Consulting.
Dilansir tahun ini di World AI Cannes Festival, "Neurons Awards Special Jury Prize" mengapresiasi proyek yang memanfaatkan AI untuk kepentingan umum dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Pemenang penghargaan ini dipilih oleh dewan juri yang terdiri atas 12 perwakilan dari dunia bisnis, akademisi, dan komunitas politik.
"Kami mendapat kehormatan memenangkan 'Neurons Awards Special Prize' yang perdana di WAICF. Huawei sangat meyakini kekuatan teknologi digital dalam membangun masyarakat inklusif dan berkelanjutan," ujar Zhang Minggang, Deputy Managing Director, Huawei France. "Proyek ini membuktikan peran AI, yaitu membuat perbedaan positif dalam pelestarian bumi. Kami akan terus bekerja sama dengan para mitra untuk membuat perubahan lewat inovasi. Keyakinan ini melatarbelakangi peluncuran inisiatif TECH4ALL. Lewat inisiatif TECH4ALL, Huawei terlibat dalam lusinan proyek yang berdampak positif bagi komunitas, masyarakat, dan lingkungan hidup di seluruh penjuru dunia."
Setelah kesuksesan proyek uji coba di Berlevåg, solusi yang mudah dikembangkan ini dapat diperluas hingga meliputi hampir 500 sungai di Norwegia yang menghadapi permasalahan serupa akibat salmon Pasifik yang invasif.
Tentang Huawei TECH4ALL
TECH4ALL adalah inisiatif inklusi digital jangka panjang Huawei yang melibatkan setiap orang di dunia digital. Inisiatif ini berfokus pada empat bidang: mewujudkan kesetaraan dan kualitas pendidikan, melestarikan alam lewat teknologi, serta mewujudkan layanan kesehatan dan pembangunan inklusif.
Informasi lebih lanjut tersedia di situs Huawei TECH4ALL di https://www.huawei.com/en/tech4all
Ikuti kami di Twitter
https://twitter.com/HUAWEI_TECH4ALL
Source : Huawei
Press Contact
NARAHUBUNG: xingjingfan@huawei.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023