Kuala Lumpur (ANTARA) - Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat Nurul Izzah menyatakan tidak lagi menjabat penasihat senior ekonomi dan keuangan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Nurul adalah putri sulung Anwar Ibrahim dan Dr Wan Azizah Wan Ismail yang 3 Januari lalu diangkat sebagai penasihat senior ekonomi dan keuangan untuk Anwar.
Dalam sebuah pernyataan di Kuala Lumpur, Minggu, Nurul kini bergabung dengan Sekretariat Komite Penasihat Menteri Keuangan yang diketuai oleh Mohd Hassan Marican.
Ia mengaku mendapat undangan bergabung dengan Sekretariat Komite Penasihat Menteri Keuangan untuk membantu upaya mereka memperkuat ekonomi negara dan rakyat Malaysia.
“Saya dengan rendah hati menerima tanggung jawab ini. Saya sangat mengapresiasi setiap kesempatan untuk berkontribusi bagi negara guna memetakan masa depan yang lebih baik bagi Malaysia," kata dia seperti dikutip Bernama.
Baca juga: PDB Malaysia tumbuh 8,7 persen pada 2022
Mantan Anggota DPR Permatang Pauh itu menyampaikan apresiasi penuh untuk dukungan masyarakat dan tim pelayanan publik dan komunitas pemerintah.
Ia juga berharap pengabdian dalam peran barunya membantu Mohd Hassan dan anggota-anggota komite lainnya sehingga bermanfaat bagi negara.
Dia mengatakan Malaysia secara keseluruhan mengharapkan masa depan yang cemerlang.
Penunjukan Nurul sebagai penasihat senior ekonomi dan keuangan Perdana Menteri sempat menuai kritik di Malaysia sampai sejumlah kalangan menuduh Anwar melakukan nepotisme.
Baca juga: PM Malaysia sampaikan belasungkawa untuk korban gempa bumi di Turki
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023