London, Inggris (ANTARA) - Para pemimpin bisnis Inggris mengatakan bahwa mereka berharap hubungan perdagangan antara Inggris dan China akan menjadi semakin dalam seiring kedua negara berupaya mencapai rebound ekonomi dari pandemi COVID-19.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Rabu (8/2) dalam acara perayaan Tahun Baru Imlek 2023 "Icebreakers", yang diselenggarakan bersama oleh 48 Group Club, Kamar Dagang China di Inggris, dan Dewan Bisnis China-Inggris (China-Britain Business Council).
Pada 1954, Jack Perry, pendiri London Export Corporation, memimpin sekelompok pebisnis Inggris beranggotakan 48 orang dalam misi perdagangan bersejarah ke Beijing.
Kunjungan ini membantu menciptakan salah satu hubungan perdagangan modern pertama dengan China, yang secara efektif mematahkan embargo Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap Republik Rakyat China yang baru didirikan.
Kelompok pebisnis itu merupakan para pendiri 48 Group Club. Perjalanan mereka ke Beijing dikenal dengan sebutan "Icebreaking Mission", sementara para anggotanya dikenal sebagai "Icebreakers".
"Ini akan membuka ruang kerja sama yang luas antara China dengan negara-negara lain, termasuk Inggris," katanya.
Lord Hammond dari Runnymede, mantan menteri keuangan Inggris, menggarisbawahi bahwa China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia sekaligus pasar ekspor terbesar keenam bagi Inggris, dan mitra dagang terbesar keempat secara keseluruhan.
"Banyak mitra global kami secara diam-diam meningkatkan pangsa perdagangan mereka dengan China, sementara kami melihat pangsa perdagangan kami mandek selama periode pandemi. Jadi inilah saatnya untuk bekerja keras dan menaikkan pangsa pasar itu seiring aktivitas bisnis kembali normal," ujarnya.
Sir Sherard Cowper-Coles, ketua Dewan Bisnis China-Inggris, mengatakan bahwa seiring Inggris keluar dari musim panas yang dipenuhi kekacauan politik, China dan Inggris "dapat bekerja sama untuk meningkatkan kebahagiaan, kemakmuran, dan kesejahteraan kedua bangsa kita."
"Kini kita dapat menantikan sebuah era dengan kewarasan yang kembali ke Downing Street, dan ketika kita dapat sekali lagi menyambut ratusan ribu pelajar China di Inggris, dan kita juga dapat menyambut wisatawan China," tambahnya.
"Komunitas bisnis harus menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab kepada rakyat Inggris, untuk melindungi pekerjaan kita, untuk melindungi bisnis kita, dan berpartisipasi dalam perdagangan dunia, yang dalam proses penciptaannya kita memiliki peran penting," katanya, demikian Xinhua dikutip Minggu.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023