Beras yang dibungkus ulang dan dioplos itu diedarkan ke pasar tradisional hingga pertokoan.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengapresiasi gerak cepat Dirut Perum Bulog Komjen Pol. (Purn.) Budi Waseso (Buwas) dan Kapolda Banten Irjen Pol. Rudy Heriyanto mengungkap kasus pengoplos beras Bulog jadi kelas premium.
"Langkah Pak Buwas dan Satgas Pangan Polda Banten sudah sangat tepat. Jika tidak cepat ditangani, yang jadi korban adalah masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Selain dari segi kualitas, kata Sugeng, masyarakat juga akan mengalami kerugian. Beras Bulog yang harusnya bisa dibeli dengan murah, namun karena dioplos menjadi seakan-akan beras premium, tentunya dengan harga tinggi.
"Masyarakat pasti sangat dirugikan karena harus mengeluarkan uang yang tidak semestinya untuk membeli beras tersebut," katanya.
Oleh karena itu, Sugeng mengatakan bahwa langkah cepat Buwas dan Kapolda Banten menangani kasus pengoplosan tersebut telah menyelamatkan masyarakat.
Ia juga mendukung Kapolda Banten agar mengungkap kasus itu sampai jaringan yang lebih besar. Selain itu, dia berharap polda-polda lain di Indonesia mengikuti langkah Kapolda Banten.
Seperti diketahui bahwa Bulog dan Polda Banten berhasil menangkap pelaku pengoplosan beras Bulog yang dijadikan kemasan kelas premium hingga 350 ton.
Beras yang dibungkus ulang dan dioplos itu, kata dia, diedarkan ke pasar tradisional hingga pertokoan.
Para pelaku ditangkap di berbagai daerah, wilayah hukum Polda Banten, seperti di Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu 8 sampai dengan 9 Februari 2023.
Baca juga: Kemarin, mafia beras hingga pembatasan pembelian minyak goreng
Baca juga: Bulog: Mafia manfaatkan operasi pasar jual beras Bulog harga premium
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023