Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas kerja sama ekonomi dan pembangunan, dalam pertemuan bilateral yang berlangsung secara terpisah dengan tiga perwakilan negara Pasifik yaitu Kiribati, Kepulauan Solomon, dan Palau.
“Mereka menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Indonesia atas kerja sama dan bantuan yang Indonesia berikan kepada negara-negara Pasifik,” kata Retno ketika menyampaikan pemaparan media melalui akun YouTube resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela pertemuan Bali Process di Adelaide, Australia, pada Jumat (10/2), Retno menyampaikan pentingnya Indonesia membuat rencana aksi untuk kerja sama pembangunan yang dirancang khusus dengan masing-masing negara Pasifik tersebut.
“Dan mereka juga sangat menghargai upaya-upaya lain yang dilakukan oleh Indonesia untuk Pasifik antara lain melalui G20 di mana wakil dari Pasifik diundang,” tutur Retno.
Selain itu, dibahas pula mengenai upaya Indonesia untuk mendekatkan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Sekretariat Pacific Islands Forum (PIF) melalui penyelenggaraan Aarchipelagic Small Island State Summit, yang direncanakan berlangsung tahun ini.
"Secara khusus Wakil Presiden Palau juga menyampaikan terima kasih atas bantuan Indonesia selama berlangsungnya Our Ocean Conference di Palau,” kata Retno.
Selain bertemu perwakilan negara-negara Pasifik, Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Bangladesh AK Abdul Momen.
Kedua menlu itu membahas penanganan pengungsi Rohingya, upaya ASEAN mengatasi situasi di Myanmar, serta penguatan kerja sama Perhimpunan Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (IORA).
Retno dan Momen juga membahas kerja sama ekonomi serta menegaskan komitmen agar perundingan preferential trade agreement (PTA) Indonesia-Bangladesh bisa segera dirampungkan.
Baca juga: Indonesia perkuat kerja sama dengan Pasifik sepanjang tahun 2022
Baca juga: Adu pengaruh di kawasan Indo-Pasifik dan cara Indonesia menyikapinya
Produk pertahanan RI diminati negara kawasan Pasifik
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023