Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (10/2/2023), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,82 persen atau 58,63 poin menjadi menetap di 7.129,73 poin.
Indeks CAC 40 bangkit 0,96 persen atau 68,53 poin menjadi 7.188,36 poin pada Kamis (9/2/2023), setelah tergerus 0,18 persen atau 12,52 poin menjadi 7.119,83 poin pada Rabu (8/2/2023), dan menyusut 0,07 persen atau 4,75 poin menjadi 7.132,35 poin pada Selasa (7/2/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya enam saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 34 saham lainnya menderita kerugian.
Saham Worldline SA, sebuah perusahaan jasa-jasa pembayaran dan transaksi multinasional Prancis, menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 5,03 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial multinasional Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE yang tergelincir 3,61 persen; serta perusahaan yang merancang, memproduksi, dan memasarkan barang-barang fesyen mewah Kering SA kehilangan 3,40 persen.
Sementara itu, saham TotalEnergies SE, sebuah perusahaan industri energi dan perminyakan terintegrasi multinasional Prancis, terangkat 2,59 persen menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang merancang dan membangun sistem listrik kedirgantaraan dan pertahanan Prancis Thales SA meningkat 2,52 persen; serta perusahaan penyedia layanan telekomunikasi untuk pelanggan perumahan, profesional, dan bisnis besar Orange SA bertambah 1,34 persen.
Baca juga: Saham Prancis setop rugi beruntun, indeks CAC 40 bangkit 0,96 persen
Baca juga: Saham Prancis perpanjang kerugian, indeks CAC 40 tergerus 0,18 persen
Baca juga: Saham Prancis rugi hari kedua, indeks CAC 40 menyusut 0,07 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023